SEMARANG. iNewsSemarang.id - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengharapkan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Pengurus Wilayah (PW) Provinsi Jawa Tengah maupun Pengurus Daerah Kabupaten/Kota se-Jateng tetap solid menjalankan kegiatan organisasi yang bermanfaat bagi umat terutama jamaah haji.
‘’Tidak usah pecah atau muncul dualisme pengurus dan bersikap netral atas adanya dualisme pengurus di IPHI pusat. Karena bagaimanapun juga Jateng ini biasanya kalau bisa dirembug kenapa harus dipisah. Maka kita rembug, maka kita sepakat Jateng itu enak, guyub, gotong royong, menghormati yang sepuh, menghormati yang lain. Kita netral, toh itu (dualisme di pusat) kita juga tidak tahu sampai kapan kan,” kata Taj Yasin kepada wartawan usai membuka Rapat Konsolidasi Organisasi dan Silaturahmi PW IPHI Jateng di Hotel Grasia Jalan S Parman Semarang, Sabtu (25/6).
Seperti diketahui Pengurus Pusat IPHI terpecah menjadi dua yaitu kubu Muktamar Surabaya dipimpin Ismed Hasan Putro dengan kubu Muktamar Jakarta dipimpin mantan Menaker Erman Suparno.
Wagub Taj Yasin meminta seluruh pengurus IPHI di Jawa Tengah dan kabupaten/kota, tetap bekerja melayani jamaah. ‘’IPHI Jateng harus tetap fokus bekerja menjalankan program yang yang ada.dan harus mampu menunjukkan soliditas dan menjadi contoh bagi IPHI provinsi lain,’’ tuturnya.
Dia juga berharap agar persoalan tentang isu dualisme pengurus di pusat segera diselesaikan.
Wakil Ketua IPHI Jateng Nur Fauzan Ahmad mengatakan, setelah mendengarkan arahan Wagub Taj Yasin Maimoen, Pembina dan Penasihat IPHI KH Ali Mufiz dan KH Ahmad Darodji, IPHI Jateng menyatakan tidak berpihak kepada kubu Ismed Hasan Putro maupun Erman Suparno.
’Biarkan yang berkonflik di pusat. Jateng dan Daerah tidak terlibat konflik dan menunggu keputusan siapa yang sah menurut hukum,’’ tegasnya.
Dua Kubu
Ketua PW IPHI Jateng Harsono menjelaskan, agenda utama Rapat Konsolidasi dan Silaturahmi tersebut memang merespon dan sekaligus mengambil sikap atas adanya dualisme pengurus Pusat Pusat. Diikuti Pengurus IPHI Jateng dan 32 Pengurus Daerah IPHI se Jawa Tengah.
Sebelum rapat digelar, Harsono mengaku sudah berkonsultasi wakil gubernur dan ketua dewan penasehat, anggota dewan pembina, serta meminta masukan kepada sejumlah pengurus daerah IPHI di Jawa Tengah. Dan hasilnya adalah PW IPHI Jateng diminta agar tetap kondusif, aman, tidak bergejolak.
“Kami telah dipanggil Pak Kiai Ali Mufiz di MAJT dan beliau mengatakan, mosok haji tukaran, kan aneh?. IPHI Jawa Tengah jangan tukaran. Jawa Tengah harus satu, kompak tidak ada dualisme pengurus,” katanya.
Harsono menegaskan, IPHI Jateng tidak ada dualisme kepengurusan, dan PW PD IPHI juga akan tetap menjalankan tugas organisasi sebagaimana mestinya.
“IPHI Provinsi Jateng dipastikan tidak akan ada dualisme pengurus. Harapannya PD IPHI Kota Kabupaten juga tidak ada dualisme pengurus. Dan kami akan terus bekerja dengan moto yaitu Haji Mabrur Sepanjang Hayat. IPHI Jateng juga netral, tidak berpihak salah satu kubu yang ada di pengurus pusat,” tegas Harsono.
KH Ahmad Darodji mengatakan IPHI Jateng tidak perlu terpengaruh dengan adanya dualisme pengurus di pusat. “Banyak hal yang bisa dilakukan IPHI karena organisasi ini anggotanya orang-orang kaya, namun selama ini belum tergarap secara maksimal,” katanya.
Mantan Gubernur Jateng Ali Mufiz dalam arahannya mengatakan, seharusnya IPHI Jateng tidak terpengaruh dengan adanya dualisme pengurus di pusat. IPHI Jateng harus kompak dan bersatu.
“Misal begini, Pak Harsono diundang kegiatan oleh Pak Ismed. Pak Harsono harus mengambil sikap dengan tegas, kalau Jawa Tengah tidak akan memenuhi undangan itu. Jawa Tengah mau berangkat jika yang mengundang dua-duanya, ya Pak Ismed dan Erman Suparno. Kalau ada surat dari IPHI Pusat yang tanda tangan hanya salah satu orang abaikan saja,” katanya sambil tertawa.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait