JAKARTA, iNewsSemarang.id - Pelatih kepala Garuda Muda, Gerald Vanenburg mengaku kesulitan mencari lawan uji coba yang sesuai kriteria untuk persiapan Timnas Indonesia U-23 menuju Piala AFF U-23 2025. Minimnya laga uji coba internasional ini tentu menjadi masalah krusial yang harus dihadapi squad Garuda Muda.
Sejak 20 Juni lalu, Timnas U-23 menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta, yang akan berlangsung hingga 14 Juli 2025.
TC ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi Piala AFF U-23 yang digelar pertengahan Juli. Namun, rencana matang Vanenburg terganggu karena batalnya beberapa laga uji coba.
“Saya punya beberapa pertandingan persahabatan, tetapi masalahnya adalah mereka membatalkannya,” ujar Vanenburg di Jakarta, Senin (23/6/2025).
Solusi Vanenburg: Uji Taktik Lewat Internal Game
Meski gagal mengamankan lawan eksternal, Vanenburg tidak kehilangan arah. Pelatih asal Belanda ini memilih beradaptasi dengan kondisi yang ada. Pertandingan internal antar pemain jadi solusi alternatif untuk menguji performa serta memahami karakteristik masing-masing anak asuhnya.
“Jadi, kami harus bermain 11 lawan 11, tetapi bagi saya itu tidak masalah. Jadi, saya bisa melihat semua pemain saya. Itu bagus,” tegasnya.
Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. Tanpa lawan latih tanding yang sepadan, laga internal diyakini bisa tetap memberikan gambaran formasi dan kedalaman skuad.
Tantangan Berat Menanti di Grup A
Timnas U-23 tergabung di Grup A Piala AFF U-23 2025 bersama Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Sementara Grup B berisikan Vietnam, Kamboja, dan Laos, dan Grup C dihuni oleh Thailand, Myanmar, serta Timor Leste.
Mengingat lawan-lawan di grup cukup kompetitif, kondisi tanpa laga uji coba bisa jadi kerugian tersendiri jika tidak diantisipasi dengan baik.
Tuan Rumah, Tapi Persiapan Tak Ideal?
Piala AFF U-23 2025 akan digelar di dua stadion utama: Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi mulai 15–29 Juli 2025. Sebagai tuan rumah, Indonesia tentu diharapkan tampil maksimal dan meraih hasil membanggakan.
Namun, minimnya laga uji coba internasional tentu menjadi ujian tersendiri. Bisakah Garuda Muda mengatasi kekurangan ini hanya dengan simulasi internal? Jawabannya akan segera terlihat saat turnamen dimulai.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait
