ATAMBUA, iNewsSemarang.id – Pemerintah Indonesia dan Timor Leste menggelar forum bisnis dan investasi unggulan dari kedua negara di wilayah perbatasan serta gebyar seni budaya dan pendidikan.
Kegiatan itu diselenggarakan untuk memperingati 20 tahun hubungan bilateral kedua negara. Perayaan digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Timor Leste lewat dua kegiatan di Oecusse, daerah yang berbatasan dengan Indonesia, pada Sabtu (25/6/2022).
Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik membuka langsung kedua kegiatan di Oecusse. Kegiatan ini turut dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian Timor Leste Joaquim Amaral, Wakil Menteri Perdagangan Timor Leste dan Presiden Wilayah Administrasi Ekonomi Khusus Oecusse YM Arsenio Paixao Bano.
Presiden Wilayah Administrasi dan Ekonomi Khusus Oecusse YM Arsenio Paixao Bano menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya KBRI di Dili yang menyiapkan dua kegiatan untuk merayakan 20 tahun hubungan bilateral Indonesia-Timor Leste.
Diskusi yang diikuti seluruh pelaku bisnis dari kedua negara ini bertujuan untuk sama-sama membangun komitmen saling mendukung dan tidak saling menyulitkan satu sama lain demi peningkatan ekonomi kedua negara.
"Kami sampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya kepada pihak KBRI di Dili dan kantor penghubung KBRI di Oecusse bersama dengan diaspora Distrik Oecusse yang telah menyelenggarakan kegiatan yang luar biasa ini dalam rangka merayakan 20 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Timor Leste," kata Arsenio.
Arsenio mengatakan, kegiatan perayaan 20 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Timor Leste ini digelar di Oecusse karena wilayah ini memiliki lokasi yang sangat stategis. Oecusse dikelilingi oleh empat wilayah kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Terima kasih untuk Kantor KBRI di Dili, terutama kantor penghubung KBRI di Oecusse yang sudah memilih wilayah ini sebagai tempat kegiatan 20 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia dengan Timor Leste. Wilayah ini sangat beruntung karena letaknya diapit oleh empat wilayah kabupaten di NTT yang masyarakatnya sangat ramah," katanya.
Menurut Arsenio, kini kawasan Oecusse sudah sangat indah. Indonesia banyak membantu pembangunan infrastruktur di wilayah administrasi khusus Oecusse, yang merupakan daerah eksklave Timor Leste. Sejumlah fasilitas mulai dari jalan serta jembatan dibangun oleh perusahaan BUMN dari Indonesia.
"Banyak sekali dukungan pembangunan di daerah ini sampai dengan saat ini," kata Arsenio Beno.
Dia menyampaikan, hubungan antara masyarakat di Oecusse dan Indonesia di Kabupaten TTU berjalan dengan sangat baik. Sampai saat ini, keamanan di wilayah perbatasan pun terjaga dengan sangat baik.
"Kami berharap agar forum diskusi lebih banyak membahas soal perekonomian serta budaya sehingga bisa memberikan kemakmuran bagi masyarakat kedua negara," kata Arsenio.
Kegiatan ini juga dihadiri Penghubung KBRI Dili di Oecusse, Marya Onny Silaban. Selain itu, hadir pula sejumlah kepala daerah di NTT yang berbatasan dengan Oecusse, yakni dari Kabupaten Belu, Timor Tengah Utara (TTU) dan Kabupaten Kupang.
Editor : Sulhanudin Attar