PRESIDEN RI pertama Ir Soekarno pernah memberikan nama panggung untuk sejumlah artis legendaris tanah air. Konon, nama panggung pemberian Bung Karno itu sarat makna dan akhirnya dikenang sepanjang masa.
Nama panggung memang tak sama dengan nama lahir atau aslinya. Biasanya nama panggung dipakai dengan alasan agar lebih mudah diingat penggemar. Nama panggung konon juga bisa membawa keberuntungan atau hoki. Terlebih jika yang memberikan nama adalah orang nomor satu di Indonesia.
Nah siapa saja artis legendaris yang yang diberi nama panggung oleh Soekarno:
Artis legendaris yang yang diberi nama panggung oleh Soekarno salah satunya Rima Melati. Sosoknya sudah sangat populer di perfilman Indonesia. Waktu telah membuktikan pemilik nama asli Marjolien Tambajong itu mampu bertahan dan konsisten dalam akting.
Awal mula nama Rima Melati diberikan karena nama aslinya dianggap terlalu kebarat-baratan. Presiden pertama Republik Indonesia itu akhirnya mengganti nama Marjolien Tambajong menjadi Rima Melati sekitar awal 1960-an. Inspirasi nama Rima sebetulnya didapatkan dari Marjolien sendiri. Dia dilhami oleh tokoh Rima the Bad Girl dalam film Green Mansions (1959).
Saat itu, Marjolien tengah mengandung anak keduanya yang ingin diberi nama Rima jika perempuan. Sayangnya, sang anak meninggal sebelum dilahirkan. Putri perancang busana Non Kawilarang ini merasa sangat terpukul hingga membuatnya berkeluh kesah dengan Bung Karno, sekaligus mengutarakan keinginannya untuk mengambil alih nama Rima dan akhirnya dikombinasi dengan Melati.
Sayang, artis legendaris yang yang diberi nama panggung oleh Soekarno ini baru saja meninggal dunia. Kabar duka datang pada Kamis 23 Juni 2022 lalu. Artis yang juga istri dari almarhum aktor legendaris Frans Tumbuan itu meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto.Jenazah Rima Melati dimakamkan satu liang lahad dengan ibunya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Sabtu 25 Juni 2022.
Selain Rima Melati, artis legendaris yang yang diberi nama panggung oleh Soekarno adalah Titiek Puspa. Sudarwati atau yang lebih dikenal dengan nama Titiek Puspa merupakan Musikus legendaris Indonesia yang sampai saat ini masih terus berkarya.
Perempuan kelahiran 1 november 1937 ini memulai kariernya di kota Semarang dengan mengikuti kontes menyanyi “Bintang Radio”. Nama Titiek puspa diperoleh dari nama Titiek yang merupakan panggilannya sehari-hari dan puspa dari “puspo” yang berasal dari nama bapaknya. Nama panggungnya dipilih oleh Presiden Soekarno pada 1950-an.
Selain menyanyi Titiek Puspa juga sempat menggarap beberapa operet yang digemari oleh pemirsa TVRI pada masa itu seperti operet Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce, dan lainnya.
Dalam perjalanan musiknya rekaman piringan hitam pertamanya bertajuk Gembira yang berisikan lagu-lagunya yang dinyanyikan solo dan berduet dengan Tuty Daulay. Pada 1960 Titiek juga sempat menjadi penyanyi tetap pada orkes Studio Jakarta yang mulai melambungkan namanya.
Namun pada 1962 Titiek memutuskan untuk berhenti dari orkes Studio Jakarta dan mulai belajar untuk menulis lagu dari Zainal Ardi yang menjadi suaminya pada saat itu. Pada tahun berikutnya Titiek meluncurkan albumnya yang berjudul Si Hitam dan Pita (1963) yang berisi 12 lagu. Tiap albumnya semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu.
Sejak saat itu Titiek terus meluncurkan album solo maupun album bersama beberapa penyanyi lainnya seperti Irama Lenso dan Bing Selamet. Selain menyanyi dan menulis lagu, Titiek Puspa juga terjun ke dunia akting. Kemampuannya dalam menggarap operet membuatnya berani untuk melebarkan karyanya dengan terlibat di beberapa film.
Itulah deretan artis legendaris yang yang diberi nama panggung oleh Soekarno dan berhasil sukses hingga akhir hayat mereka.
Editor : Sulhanudin Attar