TAHU arloji palsu hasil kejahtan, seorang perampok mengembalikannya kembali kepada pemiliknya hanya berselang 7 menit saja.
Kejadian unik dialami seorang turis asal Swiss di Italia. Korban tiba-tiba saja ditodong dengan pistol pada bagian kepalanya.
Korban pun menyerahkan arloji mewah yang dikenakannya. Namun tak berapa lama arloji itu dikembalikan karena palsu.
Korban dan temannya sedang minum di Piazza Trieste e Trento, salah satu alun-alun utama Napoli. Mereka tiba-tiba didekati oleh seorang pria yang menodongkan pistol ke kepala korban dan mengambil arlojinya sebelum segera pergi.
Seorang pria lain berjalan melalui area tempat duduk luar ruangan kafe tujuh menit kemudian, mengembalikan arloji itu kepada korban.
Pemiliknya Mengutip CNN, Senin (25/7/2022), seluruh kejadian itu terekam kamera CCTV Monidee Café. Dalam rekaman tersebut, dua turis pria terlihat duduk di area luar bar, saat orang-orang berjalan lewat di trotoar yang sibuk.
Perampok mendekati keduanya, sebelum mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke kepala salah satu turis sambil merampas arloji dari pergelangan tangannya. Insiden itu berakhir dalam hitungan detik, dan para turis melihatnya dengan kaget.
Rekaman itu juga memperlihatkan para turis memutuskan untuk tetap tinggal untuk minum. Tujuh menit setelah kejadian, mereka didekati oleh pria lain dengan kaus putih, melambaikan tangannya, sebelum mengembalikan arloji itu kepada mereka.
Alasannya—arloji itu palsu, bukan Richard Mille yang mewah dan mahal seperti yang diperkirakan.
“Mereka pikir itu bernilai €300.000,” kata Francesco Emilio Borrelli, seorang anggota dewan untuk wilayah Campania dari Partai Europa Verde, yang berkampanye melawan kejahatan di Naples. Borrelli menyesalkan alun-alun itu telah menjadi pusat kegiatan kriminal selama beberapa waktu.
“Saya telah melaporkan masalah di piazza itu selama beberapa waktu, tetapi tidak ada pengawasan. Berjarak beberapa meter dari prefektur, pengawas dan markas tentara, dan salah satu alun-alun yang paling sering dikunjungi turis. Itu salah satu daerah kota yang paling tidak aman, dan seharusnya menjadi salah satu yang paling aman.”
Borrelli mengatakan bahwa ada sekelompok pemuda nakal di atas skuter yang melakukan kejahatan di daerah itu pada malam hari, yang menjadi begitu berani sehingga mereka bahkan tidak mau repot-repot menyamarkan identitas mereka.
“Mereka tidak peduli. Mereka menggunakan pistol pada usia 13, 14 tahun—orang yang melakukan ini tahu cara menggunakannya, dia bahkan mengarahkannya ke kepala turis Swiss itu," ujarnya.
“Mereka mengambil arloji untuk segera dijual kembali, tetapi orang-orang yang mereka bawa baik, dan segera menyadari bahwa itu tidak asli."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta