get app
inews
Aa Read Next : PSIS Semarang Perpangjang Kontrak Gali Freitas hingga 2026

Tak Gentar! Kisah Pratu Suparlan, Rela Dihujani Peluru Demi Keselamatan Rekan

Rabu, 03 Agustus 2022 | 23:27 WIB
header img
Pratu Suparlan, Prajurit Komando Pasukan Khusus, Pasukan Elite TNI AD. Foto : Kopasus

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Siang itu, Minggu 3 Januari 1983,  saat TNI satu regu pasukan Kopassandha (sekarang Kopasus) dibawah komando Letnan Poniman Dasuki berpatroli di wilayah KV 34-34/ Kompleks Liasidi  di pedalaman hutan Timor Leste. Tiba-tiba sekitar 300 pasukan Fretilin melakukan penghadangan. 

Terjebak di sisi jurang dan di serang dari ketinggian membuat pasukan Kopassandha kesulitan. Letnan Poniman kemudian menemukan celah sempit di bukit dan mengarahkan pasukannya untuk merayap satu-persatu ke celah tersebut. 

Di tengah kegentingan tersebut, Poniman kemudian menyadari bahwa salah satu pasukannya masih berupaya membuat benteng pertahanan seorang diri dari gempuran pasukan musuh sampai amunisinya habis. Dialah Pratu Suparlan

Tak gentar meski dihujan peluru dan tubuhnya terluka parah Pratu Suparlan tetap melawan. Dengan menggunakan pisau komando Pratu Suparlan masih sempat mengejar pasukan Fretilin ke semak belukar dan berhasil melumpuhkan enam anggota Fretilin.

Namun tenaga Pratu Suparlan semakin berkurang sebab Hujan peluru yang membuatnya kehilangan banyak darah. Hingga pada akhirnya ia dikepung musuh yang menodongkan senjata ke arah lehernya dalam kondisi terduduk.

Pantang menyerah, dalam kondisi tersebut ia masih berupaya melawan. Ia mengorbankan dirinya dengan mengambil granat di saku celananya dan melompat ke arah pasukan Fretilin sambil memekikan kalimat "Allahu akbar!". Sebagaimana dikutip dari buku "Kopasus untuk Indonesia, Profesionalisme Prajurit Kopasus".

Lima pasukan Kopassandha lainnya yang menyaksikan kejadian tersebut lantas segera meminta bantuan tim lain untuk menyerbu pasukan Fretilin. 

Hingga pada akhirnya Pratu Suparlan ditemukan gugur. Diketahui terdapat sebanyak 83 pasukan Fretilin tewas dan beberapa lainnya ditangkap hidup-hidup. 

Berkat aksi heroiknya, Pratu Suparlan dianugerahi kenaikan pangkat Kopda (anumerta) dan tanda jasa Bintang Sakti. Nama Pratu Suparlan pun turut diabadikan menjadi nama Lapangan Udara Perintis di Pusdiklatpassus Batujajar untuk mengenang jasanya.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut