SEMARANG, iNewsSemarang.id - Atifa Fismawati seorang mahasiswa cantik Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Ilmu keolahragaan (FIK) Unnes, berhasil meraih medali emas di ajang The 19th World Pencak Silat Championship 2022 di Malaysia. Pesilat cantik ini mengaku sempat deg-degan saat harus berhadapan dengan pesilat tuan rumah di babak final kejuaraan tersebut.
Rasa deg-degan semakin menjadi saat laga berjalan karena lawannya didukung ribuan suporter tuan rumah. Namun meski demikian, Atifa mengaku punya rahasia tersendiri hingga akhirnya berhasil membawa pulang medali emas.
Dalam ajang yang digelar di Malaka, Malaysia, pada 25-31 Juli 2022 itu, Atifa tampil di kelas D 65 kg putri. Di partai final dia mengandaskan pesilat Malaysia selaku tuan rumah.
Dia menceritakan, selama berlaga dia bukan hanya dihadapkan dengan lawan yang tangguh. Namun juga beberapa keuntungan yang biasanya dimiliki tuan rumah yakni gampang mendapat poin.
Belum lagi tekanan yang diberikan ribuan suporter tuan rumah yang memadati arena. Dia pun menguatkan diri sendiri agar mental dan fokusnya tetap terjaga.
“Tentu tidak mudah karena lawan tuan rumah kan itu mentalnya harus bagus, fokus, tenang, dan main taktik strategi,” ujar Atifa.
“Karena lawan tuan rumah kan kadang baru nendang sedikit poin langsung naik, pokoknya harus hati-hati juga dan tetap tenang. Walaupun suporter dari Malaysia banyak sekali saya akui agak degdegan tapi Alhamdulillah saya bisa hadapi itu semua,” ujarnya.
Atifa salah satu pemain yang membuat Indonesia berhasil meraih predikat juara umum. Secara keseluruhan, Indonesia berhasil meraih 11 medali emas, 9 medali perak, dan 8 perunggu.
Atifa pun bangga dengan catatan tersebut. Dia berharap, prestasinya terus berlanjut di ajang Internasional lainnya.
“Saya ingin lebih berprestasi di Asian Games, SEA Games dan Olympic juga untuk bawa nama baik Indonesia,” ujar Mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini.
Selain Atifa, Safira Dwi Meilani mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) juga menyumbangkan medali emas setelah mengalahkan pesilat asal Vietnam Nguyen Thai Mai Lan di babak final pada nomor tanding kelas B.
Sebelumnya, dia berhasil meraih medali emas di ajang South East Asia (SEA) Pencak Silat Championship di Singapura, pada Februari 2022 lalu
"Saya harap ke depannya bisa terus menunjukkan performa terbaik dan terus berprestasi. Apalagi tahun depan juga ada SEA Games," ujarnya.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman merasa bangga dan mengapresiasi mahasiswa Unnes berhasil menyabet medali emas di kejuaraan dunia.
Prestasi yang diraih dua mahasiswa Unnes itu diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa khususnya di cabang pencak silat. "Alhamdulillah perwakilan Unnes bisa dapat medali emas. Saya merasa bangga dan bersyukur atas pencapaian ini," kata Prof Fathur.
Editor : Agus Riyadi