get app
inews
Aa Text
Read Next : Ingat! 4 Nutrisi Ini Penting untuk Tunjang Tumbuh Kembang Anak 

Mengenal Strict Parents dan Dampaknya Bagi Tumbuh Kembang Anak

Jum'at, 12 Agustus 2022 | 17:36 WIB
header img
ilustrasi strict parents atau orang tua otoriter (Ist)

Strict Parent belakangan menjadi perbincangan hangat. Dikutip dari Parenting for Brain, secara psikologi strict parent merupakan pola asuh anak dengan standar dan tuntutan tinggi orangtua yang diterapkan pada anak. Pada beberapa kasus, orangtua dengan strict parents bisa menjadi otoriter.

Strict parent membuat anak kesulitan mengemukakan pendapat atau keputusannya kepada orangtua. Bahkan anak tidak dapat mempertanyakan alasan orangtuanya bersikap demikian. 

Orangtua otoriter atau strict parents biasanya memberikan benyak aturan yang ketat kepada anak, memberikan punishment (hukuman) yang memberatkan anak, dingin, tidak responsif, tidak membiarkan anak mempertanyakan otoritas orang tua dan malah menempatkan harapan yang tidak realistis kepada anak.

Selain itu, strict parent juga menuntut anak-anak agar selalu memiliki sikap yang dianggap "benar". Sehingga anak tidak diberikan hak partisipasi dalam mengambil keputusan hidupnya. Aturan itu tentunya memberatkan dan memberikan dampak yang buruk bagi tumbuh kembang anak, seperti:

1. Anak Cenderung Tidak Bahagia dan Depresi

Studi menunjukkan anak-anak yang dibesarkan oleh strict parents cenderung tidak bahagia dan menunjukkan banyak gejala depresi. Bahkan, di beberapa negara seperti Hong Kong dan Australia anak dari strict parent rentang melakukan upaya bunuh diri.

2. Memiliki Problem Perilaku Sosial

Anak belajar dari apa yang dia lihat dan dengar, hukuman yang diterapkan orangtua strict parents seperti paksaan, ancaman maupun hukuman verbal justru membuat anak lebih rentan mencontoh perilaku tersebut dan mempraktekannya di kehidupan sehari-hari. 

3. Menjadikan Anak Memiliki Perilaku Licik dan Pembohong

Efek strict parent membuat anak berperilaku baik di rumah, tetapi ketika orang tua tidak ada maka anak akan berperilaku sebaliknya. Ini dapat terjadi karena anak takut mendapatkan hukuman ketika memperlihatkan sifat sebenarnya.

4. Membatasi Motivasi Anak

Strict parent biasanya membatasi pilihan anak dan akan mengaturnya. Hal ini pun menyebabkan anak tidak termotivasi dan lebih memberontak ketika remaja dan dewasa.

Itulah pengertian strict parents dan dampaknya bagi tumbuh kembang anak. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengasuh anak yang lebih baik.

(Mg-Awal)

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut