get app
inews
Aa Read Next : Hari Tanpa Bayangan Akan Kembali Terjadi di Indonesia, Kapan?

Waspada! BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2022-2023 Datang Lebih Awal

Rabu, 31 Agustus 2022 | 20:38 WIB
header img
Kepala BMKG, Dwikorita. Foto: dok BMKG

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023. Pihaknya menghimbau kepada berbagai pihak dan masyarakat untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang memasuki musim hujan lebih awal dibanding normalnya.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati melaporkan jika sebesar 42,2% wilayah di Indonesia akan mengalami puncak musim hujan di bulan Desember dan Januari. 

“Kapan puncak musim hujan tahun 2022-2023? Puncak musim hujan tahun 2022-2023 di wilayah Indonesia diperkirakan umumnya terjadi pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023 yaitu sebanyak 295 ZOM (zona musim) atau 42,2% untuk wilayah yang mengalami puncak musim hujan di bulan Desember dan Januari. Artinya ini sebagian besar wilayah,” papar Dwikorita saat Konferensi Pers secara virtual, Rabu (31/8/2022).

Dwikorita mengungkapkan, musim hujan periode tahun 2022 dan 2023 akan datang lebih awal dibandingkan normalnya.

“Sehingga kesimpulannya adalah musim hujan pada Tahun 2022-2023 akan datang lebih awal dibandingkan normalnya, dengan sifat hujan yang mirip atau sama dengan kondisi musim hujan biasanya, itu secara umum ya, normal atau mirip dengan kondisi musim hujan biasanya.”

Selain itu, Dwikorita mengingatkan bahwa 26,47% atau 185 zona musim dari total 699 zona musim (ZOM) di Indonesia akan mengalami musim hujan diatas normal atau lebih basah.

“Namun mohon perhatian khusus tadi sebanyak 26,47 persen atau 185 zona musim akan mengalami musim hujan diatas normalnya atau lebih basah,” bebernya.

Oleh karena itu, Dwikorita menyebutkan jika pihaknya menghimbau dalam menghadapi musim hujan tahun 2022-2023, yakni menghimbau seluruh mitra, Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah dan berbagai pihak serta masyarakat untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang memasuki musim hujan lebih awal atau maju dibanding normalnya.

Dwikorita mengatakan, musim hujan yang maju dibandingkan normalnya sebanyak 46,5% dari total ZOM yang 699 ZOM, diantaranya sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, sebagian pulau Jawa, sebagian pulau Kalimantan bagian timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian Pulau Sulawesi Maluku Utara bagian selatan, Maluku bagian barat, dan Papua bagian barat dan selatan.

Di sisi lain, kata Dwikorita, dengan musim hujan yang tiba lebih awal, dapat dimanfaatkan pada sektor pertanian untuk mengawali aktivitas musim tanam yang lebih awal.

“Perlu peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk tadi yang mengalami musim hujan lebih basah, yang sebelumnya lebih awal, kalau ini lebih basah dari normalnya yaitu sebanyak 185 ZOM atau 26,5% dari total ZOM,” tuturnya.

“Dimana saja yang harus mewaspadai yaitu di sebagian Pulau Sumatera kemudian, sebagian Pulau Sumatera sebagian Pulau Jawa bagian timur, sebagian Kalimantan timur, sebagian Bali sebagian Nusa Tenggara Barat ini, kemudian sebagian Pulau Sulawesi bagian utara, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua bagian selatan,” pungkasnya.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut