get app
inews
Aa
Read Next : 5 Makanan Ini Wajib Dikonsumsi agar Tetap Sehat Hadapi Suhu Panas Ekstrem

Sering Diabaikan Orang, Ini Penyebab Alzheimer yang Harus Diperhatikan Ada Riwayat Terbentur

Minggu, 25 September 2022 | 15:05 WIB
header img
Ilustrasi Alzheimer. Foto: Shutterstock

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Alzheimer merupakan penyakit yang menyerang otak sehingga menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Alzheimer dapat memburuk seiring waktu sehingga membuat penderitanya tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari.

Ada banyak faktor yang dapat membuat seseorang menderita Alzheimer salah satunya memiliki riwayat terbentur. Kebiasaan buruk di usia muda seperti merokok hingga tidak menjaga pola makan juga bisa mengakibatkan gangguan kesehatan seperti Alzheimer.

Dokter spesialis saraf dr. Pukovisa Prawiroharjo, SpS (K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa penyakit Alzheimer bisa disebabkan karena penyakit hingga riwayat terbentur.

"Terdapat beberapa faktor risiko penyakit Alzheimer seperti pernah terbentur keras, genetik atau keturunan, hipertensi, diabetes, dan faktor risiko masalah pembuluh darah lainnya," kata Pukovisa.

Senada, Guru Besar FK UNIKA Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, SpS (K) mengungkapkan, selain gaya hidup ada juga faktor lainnya. Menurutnya, banyak anggapan Alzheimer adalah penyakit orang tua.

"Selalu berfikir faktor usia itu saat sudah tua. Padahal dari beberapa studi sudah jelas apa yang kita lakukan di usia muda atau pada fase awal kehidupan itu menjadi faktor risiko saat usia lanjut,” kata dia seperti dilansir dari Antara.

Selain itu, Yuda juga menjelaskan beberapa penyakit vaskuler dapat memicu timbulnya Alzheimer. Misalnya seperti hipertensi, diabetes, bahkan hingga obesitas.

“Nah faktornya beberapa penyakit vaskuler. Seperti hipertensi, diabetes, obesitas. Physical inactivity juga maksudnya nggak bergerak gitu ya. Kemudian stres, merokok, termasuk hearing loss juga faktor risiko yang besar untuk terjadinya penurunan kognitif. Alkohol dan cedera kepala juga,” jelasnya.

Kemudian, faktor risiko cedera kepala juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan di Indonesia. Pasalnya, masih banyak pengendara motor khususnya roda dua yang tidak memperhatikan pentingnya memakai helm.

“Di Indonesia cedera kepala juga menjadi perhatian meskipun saya belum dapat datanya. Tapi kita bisa bayangkan. Kasus cedera kepala pasti cukup tinggi karena banyak kendaraan bermotor khususnya roda dua, dan budaya helm di anak anak muda ini masih sedikit,” papar Yuda.

Di samping itu, ternyata faktor psikis seseorang juga dapat memicu timbulnya Alzheimer. Misalnya merasa tidak dihargai, stres, depresi, bahkan orang yang sering berpikir negatif. Gangguan tidur pun juga bisa menjadi faktor penyakit Alzheimer.

"Masalah kesehatan mental seperti merasa sendiri dan tidak dihargai juga bisa meningkatkan risiko Alzheimer, sama halnya seperti dengan pikiran negatif yang kerap mempengaruhi kehidupan sehari-hari," jelas Yuda.

"Misalnya anak nilainya bagus mikirnya pasti nyontek, dapat uang mikirnya hasil korupsi. Intinya repetitive negative thinking terhadap diri sendiri dan orang lain itu mempengaruhi,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Yuda pun mengimbau masyarakat untuk mencegah timbulnya Alzheimer. Misalnya dengan meningkatkan aktivitas sosial seperti olahraga bersama, pengajian, dan lain sebagainya.

"Itu tadi faktor risiko. Nah ada faktor protektif. Faktor protektif itu orang yang banyak aktivitas sosial, biasanya orang tua kan pengajian, arisan, olahraga bareng, aktivitas mental, fisik, spiritual gitu. Jadi artinya perbanyak faktor protektif, hindari faktor risiko,” jelas dia.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut