JAKARTA, iNewsSemarang.id - Polri menyarankan kepada panitia pelaksana agar laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan tidak digelar malam hari. Namun saran tersebut tidak disetujui dan pertandingan tetap digelar sesuai dengan jadwal. Alhasil pertandingan berakhir dengan kerusuhan hingga menewaskan 182 orang.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi membeberkan alasan tetap memaksa laga Arema FC vs Persebaya digelar malam hari. Dia menyebut panitia pelaksana percaya diri laga akan berjalan aman dan tentram.
Yunus membenarkan adanya saran dari pihak kepolisian mengenai laga tersebut digelar sore hari. Namun PT LIB dan panpel memutuskan pertandingan digelar sesuai dengan jadwal, karena hanya Aremania yang datang langsung ke stadion dan membuat kerusuhan kemungkinan besar tidak akan terjadi.
"Pertama kita ketahui bahwa kepolisian mengajukan permohonan untuk dilaksanakan di sore hari, tetapi oleh PT LIB dan panpel melakukan diskusi dan terjadi kesepahaman bersama bahwa dengan beberapa persyaratan salah satunya untuk tidak menghadirkan suporter lawan ke stadion. Itu yang menjadi rujukan dari pihak panpel dan LIB untuk berpositif thinking bahwa sulit untuk akan ada kerusuhan ketika tidak ada rivalitas dan tidak ada suporter dari Persebaya yang datang ke Malang," kata Yunus konferensi pers, Minggu (2/10/2022).
Sementara dengan terjadinya kerusuhan di Kanjuruhan, Liga 1 harus diliburkan selama satu pekan. Selain itu, Arema tidak akan menjadi tuan rumah di sisa musim ini.
Editor : Maulana Salman