get app
inews
Aa Read Next : Seleksi Akhir Akpol, Polri Pakai Alat Ini untuk Deteksi Gangguan Mental hingga Cedera Otot

Gangguan Mental Bisa Terjadi Tanpa Disadari, Berikut Ciri-cirinya

Minggu, 16 Oktober 2022 | 20:23 WIB
header img
Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingai setiap 10 Oktober. Gangguan mental bisa terjadi tanpa disadari. (Foto: Forbes)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kesehatan mental sangat penting diketahui, karena gangguan mental sering terjadi tanpa disadari. Hal ini bertujuan demi menghindari gangguan kejiwaan pada seseorang, khususnya ketika menginjak usia remaja.  

Juru Bicara Nasional DPP Partai Perindo Ike Suharjo mengakui bahwa gangguan jiwa bisa terjadi tanpa disadari. Hal  ini jika dibiarkan bisa berakibat fatal dengan terganggunya kesehatan tubuh dan memengaruhi kondisi mental seseorang.

“Sudah seharusnya wawasan (mentalness) terkait mental health (kesehatan mental) ini dikenalkan sejak dini, mulai dari waktu sekolah di masa pubertas,” kata Ike Suharjo, dalam podcast Aksi Nyata Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental, di YouTube Partai Perindo, Minggu (16/10/2022)

“Kalau bicarakan soal mental health itu akan berimbas kepada fisik. Pikiran juga nyambung dengan mental health, jadi kalau mental health bermasalah otomatis akan fisik berimbas," katanya 

Dalam penjelasannya, ciri-ciri seseorang terkena gangguan mental terbagi dua yaitu psikotik dan non psikotik. Menurutnya seseorang dengan gangguan dalam pikiran, tidak membedakan mana realita dan bukan.

Sementara, non-psikotik adalah gangguan mental yang bisa menyebabkan seseorang cemas berlebihan. Akibatnya bisa memengaruhi kepribadian seseorang, seperti anti sosial.

“Apa itu skotik? dia merasa individu mengalami hidup dia tidak bisa membedakan apa itu realita seperti alami halusinasi dan depresi. Non sikotik, apa yang seharusnya tidak masuk dalam pikirannya, tapi dipikirkan," kata Ike 

"Ini menimbulkan depresi atau gangguan kecemasan berlebihan terus gangguan kepribadian anti sosial sampai fobia," ujarnya

Sebagai informasi, dalam diagnosis gangguan psikotik, dokter akan mengambil riwayat medis dan kejiwaan dan mungkin melakukan pemeriksaan fisik singkat. Orang tersebut mungkin mendapatkan tes darah dan terkadang pencitraan otak (seperti pemindaian MRI), untuk menyingkirkan penyakit fisik atau penggunaan narkoba seperti kokain atau LSD.(mg arif)

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut