SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pemkot Semarang melalui Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang berupaya meningkatkan kualitas pendidikan pada anak dengan menggratiskan pendidikan untuk PAUD, TK, SD dan SMP.
Upaya yang digalakkan Pemkot Semarang dan DP3A tersebut merupakan upaya untuk mencegah pernikahan dini sebagai bentuk perlindungan terhadap anak-anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki menyebutkan, tingginya tingkat pendidikan pada anak akan berpengaruh pada pola pikir mereka.
Menurutnya pendidikan penting untuk memberikan pengetahuan tentang dampak dari pernikahan dini. Oleh karena itu, Pemkot Semarang berusaha membuka akses pendidikan yang gratis bagi anak-anak.
"Kami juga bekerja sama dengan sejumlah lembaga masyarakat juga Dinas Pendidikan untuk edukasi soal risiko pernikahan dini," kata Ulfi, Jumat (21/10/2022).
Selain soal pernikahan anak, beberapa tugas penting yang juga jadi prioritas adalah pemberdayaan perempuan atau ibu dalam kewirausahaan.
Upaya lain juga termasuk pemberdayaan ekonomi bagaimana membantu keluarga dalam membantu mencari nafkah.
Pendidikan terhadap ibu mengenai pengetahuan soal pola asuh juga sangat penting. Kasus stunting di Kota Semarang tidak hanya dipengaruhi soal ekonomi saja tetapi bagaimana pola asuh ibu kepada anak-anak.
Tugas lainnya adalah pencegahan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang penyebabnya rata-rata faktor ekonomi.
Upaya pencegahan pernikahan dini ini juga sebagai bagian dari menyukseskan program Indonesia Emas Tahun 2045.
Hal ini diperlukan untuk menciptakan generasi bangsa yang gemilang yang salah satunya dengan mengurangi angka pernikahan dini.
Editor : Maulana Salman