JAKARTA, iNewsSemarang.id - Dalam rangka memaksimalkan penindakan hukum melalui sistem tilang elektronik atau ETLE, Kapolri secara langsung menginstruksikan kepada jajarannya untuk tidak melakukan penilangan secara manual.
Instruksi Kapolri tersebut sebagaimana yang tertuang dalam Surat Telegram Nomor: ST/2264/X/HUM. 3.4.5./2022. Jadi, Polantas Polri tidak lagi dianjurkan untuk menilang di jalan untuk memaksimalkan penindakan hukum ETLE.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan menjelaskan dengan adanya Surat Telegram Kapolri tersebut telah sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami akan lebih memaksimalkan penegakan hukum yang berbasis IT karena sesuai dengan program Kapolri. Kami sudah gelar ETLE di Indonesia sebanyak 280 lebih kamera statis, ditambah 800 lebih kamera mobile yang berbasis hand held kemudian ada 50 ETLE mobile yang menggunakan mobil bergerak,” ujat Aan sepert dikutip dari laman NTMC Polri, Minggu (22/10/2022).
Dia mengatakan instruksi tersebut juga harus dipahami dengan dua prinsip penegakan hukum terkait aturan berlalu lintas, yakni dengan projustitia dan non-yustisial. Penindakan manual juga dapat dilakukan jika belum terdapat kamera ETLE atau belum tersedianya ETLE mobile berbasis hand held.
“Penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas atau masalah lalu lintas itu sesungguhnya ada dua penyelesaiannya. Pertama dengan projustitia, artinya pelanggaran ditindak, ditilang, proses ke pengadilan, divonis pengadilan sampai dengan pembayaran denda,” ujar Brigjen Pol Aan.
“Kedua dengan cara-cara non-yustisia, artinya kita melakukan penegakan hukum itu tidak perlu sampai ke pengadilan cukup dengan edukasi berikan teguran. Diharapkan Itu sudah memberikan Efek jera kepada para pengemudi atau kepada pelanggar,” katanya.
Dia menegaskan tilang manual atau konvensional secara langsung oleh anggota akan diganti secara teguran maupun memberikan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat. Ini akan dulakukan pada Operasi Simpatik yang akan digelar selama 2-3 bulan ke depan.
“Sesuai arahan Kapolri, kami akan melakukan operasi simpatik dua atau tiga bulan ke depan, sampai dengan Nataru. Tindak hukum terhadap pelanggaran lalu lintas ini tidak berhenti, kami tetap lakukan dengan memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat agar peduli terhadap keselamatan diri sendiri maupun orang lain,” ujar Aan.
Dia pu mengingatkan anggotanya agar seluruh jajaran Korlantas mengikuti arahan Kapolri terkait larangan tilang manual. Ini demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kepada anggota Polri ya tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tetap hadir di tengah-tengah masyarakat, tetap laksanakan patroli. Selalu memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga masyarakat paham pentingnya keselamatan dalam berkendara lalu lintas di jalan,” pungkasnya.
Editor : Maulana Salman