Mendengar sujud tilawah, mungkin masih sangat asing bagi sebagian besar muslim.Tapi sujud tilawah ini pernah dicontohkan baginda Nabi Muhammad SAW ketika membacakan Alquran, beliau kemudian besujud dan diikuti oleh parah sahabat.
Untuk lebih jelasnya, ini pengertian sujud tilawah, berikut bacaan lengkap dengan dalil, tata cara dan rukunnya. Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat-ayat Al Quran tertentu.
Ayat Al Quran yang dimaksud adalah ayat-ayat sajdah yang dicirikan dengan adanya kata as-sajdah di dalam mushaf. Ketika ayat tersebut dibacakan atau mendengarnya, maka dianjurkan untuk bersujud satu kali baik dalam keadaan shalat maupun di luar shalat.
Sebelum mengetahui bacaan sujud tilawah, ada baiknya mengetahui mengenai rukun dan dalilnya terlebih dahulu.
Mengutip laman NU dan Muhammadiyah, hukum sujud tilawah adalah sunnah. Beberapa dalil sujud tilawah yang disyarikatkan ketika membaca atau mendengar ayat sajdah ada beberapa, diantaranya sebagai berikut.
Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ketika anak adam membaca ayat As-Sajdah kemudian ia bersujud maka setan menyendiri dan menangis. Ia berkata, “celaka, anak adam diperintah untuk bersujud dan ia pun bersujud maka baginya surga. Dan aku telah diperintah untuk bersujud namun aku menolak maka bagiku neraka." (HR. Muslim)
Sementara dalam hadits riwayat Imam Abu Dawud dari Ibnu Umar disebutkan.
"Adalah nabi membacakan Al-Qur’an kepada kita, maka ketika melewati ayat As-Sajdah beliau bertakbir dan bersujud, dan kami pun bersujud bersamanya." (HR. Abu Dawud)
Imam bukhari juga pernah menyampaikan tentang kesunnahan melaksanakan sujud tilawah:
“Diriwayatkan dari Umar ra., ia berkata: Hai sekalian manusia, kita tidak diperintah untuk bersujud, barangsiapa yang bersujud ia mendapat pahala, dan barangsiapa yang tidak bersujud ia tidak berdosa.” [HR. al-Bukhari].
Bacaan Sujud Tilawah
Adapun bacaan yang sunnah dibaca ketika sujud tilawah adalah sebagai berikut.
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Latin: "Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam'ahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin."
Artinya: "Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan, Maha berkah Allah sebaik-baiknya pencipta," (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Tirmidzi, dan Nsa'i)
Ada dua tata cara sujud tilawah yang perlu diketahui, yakni ketika dalam sholat dan saat di luar sholat.
1. Saat di Luar Sholat
Saat mendengar ayat sajdah di luar shalat, maka dianjurkan bertakbir lalu sujud sebanyak satu kali. Kemudian, bertakbir lagi untuk bangun dari sujud. Bisa juga langsung sujud sebagaimana sujud dalam shalat tanpa didahului dengan takbir.
Anjuran membaca takbir sebagaimana termaktub dalam hadits berikut:
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Pernah Nabi saw membacakan Al Quran atas kami. Maka apabila sampai kepada ayat sajdah beliau bertakbir dan sujud, dan kami pun sujud bersama beliau.” (HR. Abu Dawud).
Adapun rukun-rukun sujud tilawah yang dilakukan di luar sholat adalah sebagai berikut:
1. Takbiratul ihram;
2. Sujud; dan
3. Salam setelah duduk.
Artinya: "Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi". Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'." (QS. Al Isra: 107-109).
2. Saat di dalam sholat
Jika saat kita sholat dan membaca ayat sajdah, maka langsung dilakukan sujud tanpa melakukan rukuk dan i'tidal lebih dulu. Setelah membaca doa atau bacaan sujud tilawah selesai, langsung kembali ke posisi berdiri seperti semula dan melanjutkan sholat.
Jika saat sholat berjamaah makmum mendengar ayat sajdah dibacakan, maka makmum tidak perlu melakukan sujud tilawah jika imam tidak melakukannya. Ini sebagaimana termaktub dalam hadits berikut:
“Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam ra., sesungguhnya seorang anak membaca ayat sajdah di samping Nabi saw, ia tunggu Nabi saw sujud, tapi beliau tidak sujud, anak itu berkata: Ya Rasulullah, bukankah pada (waktu membaca) ayat sajdah ini ada sujud? Nabi saw bersabda: Benar, tetapi engkau menjadi imam kami padanya, dan kalau engkau sujud kami pun sujud.” [HR. Ibnu Abi Syaibah].
Sementara itu, yang dimaksud ayat-ayat sajdah dalam Al Quran ada 15 ayat. Hal itu sebagaimana diterangkan oleh hadits berikut:
“Diriwayatkan dari ‘Amr bin ‘Ash ra., ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw mengajarkan lima belas ayat sajdah dalam Al Quran, tiga di antaranya terdapat dalam surat mufashshal (pendek-pendek) dan dua dalam surat al-Hajj.” [HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah].
Berikut ini adalah 15 ayat-ayat sajdah di dalam Al Quran:
1. QS. al-A‘raf (7) Ayat 206
2. QS. ar-Ra‘d (13) Ayat 15
3. QS. an-Nahl (16) Ayat 49
4. QS. al-Israa’ (17) Ayat 107
5. QS. Maryam (19) Ayat 58
6. QS. al-Hajj (22) Ayat 18
7. QS. al-Hajj (22) Ayat 77
8. QS. al-Furqan (25) Ayat 60
9. QS. an-Naml (27) Ayat 25
10. QS. as-Sajdah (32) Ayat 15
11. QS. Shaad (38) Ayat 24
12. QS. Fushshilat (41) Ayat 37
13. QS. an-Najm (53) Ayat 62
14. QS. al-Insyiqaq (84) Ayat 21
15. QS. al-‘Alaq (96) Ayat 19. (mg arif)
Editor : Maulana Salman