JEPARA, iNews.id - Bupati Jepara, Dian Kristiandi menemukan adanya alat pendeteksi pergerakan tanah di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara tak berfungsi sebagaimana mestinya.
Padahal alat yang terpasang di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut terpasang tak jauh dari pemukiman penduduk.
Alat pendeteksi tidak dapat mengeluarkan bunyi sirene sebagai tanda peringatan bahaya, semestinya alat mengeluarkan bunyi sirine ketika tali penghubung dengan tanah yang berpotensi mengalami pergerakan ditarik.
Hal tersebut ditengarai adanya kerusakan pada aki baterai yang selayaknya diganti.
“Pengecekan alat pendeteksi bencana menjadi bagian dari cek kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana longsor dan banjir,” kata Bupati Jepara Dian Kristiandi, Senin (6/12/2021).
Terdapat empat alat pendeteksi bencana terpasang di Desa Tempur. Tiga di antaranya alat deteksi dini pergerakan tanah atau land sliding early warning system, serta satu alat deteksi curah hujan atau rain gauge early warning system.
Desa Tempur berada di kawasan Perbukitan Muria dengan ketinggian 800 mdpl. Desa ini rawan longsor saat musim hujan. Selain menjaga kelestarian alam, kesiapan masyarakat untuk menghadapi bencana juga harus ditingkatkan, termasuk pemasangan alat deteksi dini bencana alam.
Editor : Miftahul Arief