get app
inews
Aa Read Next : Kenapa Cuaca Terasa Gerah Akhir-akhir Ini? Begini Penjelasan BMKG

Pemkab Cianjur Umumkan Gempa Bumi Tewaskan 252 Orang, 13 Belum Ditemukan

Selasa, 22 November 2022 | 20:10 WIB
header img
Warga tengah mengevakuasi korban yang diduga sudah meninggal tertimpa bangunan runtuh. Foto : ist

 

CIANJUR,iNewsSemarang.id- Hari kedua pencarian korban gempa Cianjur ditemukan jumlah korban meninggal 252 orang. Gempa dengan Magnitudo 5,6 tersebut juga mengakibatkan ribuan bangunan rusak, dan ribuan orang mengungsi.

Diskominfo Kabupaten Cianjur dan Pemkab Cianjur mengumumkan di laman Instagram resmi diakun @diskominfocianjur Selasa pukul 15.00 WIB WIB, jumlah korban tewas telah menyentuh angka 252 orang, 377 luka-luka, 7060 warga mengungsi dan 31 orang lainnya dilaporkan hilang.

"Sepuluh lokasi terdampak gempa bumi yang berkekuatan besar di Kabupaten Cianjur. Pendataan saat ini masih terus berlangsung... Mohon doanya untuk Cianjur," tulis akun @diskominfocianjur.

Akun @diskominfocianjur memperinci ke-10 lokasi paling terdampak oleh bencana gempa bumi tersebut yang terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB tersebut. Di antaranya Kecamatan Cianjur, Karang Tengah, Warungkondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, dan Pacet.

“Kerugian material 2.834 rumah rusak, 5 tempat ibadah, 13 fasilitas pendidikan, 10 kantor dan gedung, 5 fasilitas kesehatan, 1 kios atau kafe, 2 jembatan, dan dua titik jalan setapak,” tulis laman tersebut.

Sebanyak 130 kali gempa susulan mengguncang Cianjur sejak Senin (21/11/2022) hingga selasa (22/11/2022) sekitar pukul 12.00 WIB. Kekuatan gempa susulan pascagempa utama itu semakin lemah, tercatat Magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil 1,2.

"Perjam 12.00 WIB, terjadi 130 kali gempa susulan," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu di Desa Gintung, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Walaupun cenderung melemah, ujar Teguh Rahayu, masyarakat diimbau tetap waspada dengan menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Sebaiknya, warga memastikan terlebih dulu bangunan tahan gempa atau tidak. "Hindari bangunan retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujar Teguh Rahayu.(mg arif)

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut