Kabar Duka, Sastrawan Remy Sylado Tutup Usia

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kabar duka kembali menyelimuti dunia seni dan hiburan Tanah Air. Sastrawan sekaligus artis lawas era '70-an, Remy Sylado tutup usia pada Senin (12/12/2022). Kabar tersebut diketahui dari postingan akun Instagram resmi politisi Indonesia, Fadli Zon. 

Dalam postingan itu, Fadli Zon tampak mengunggah potret saat bersama Remy Sylado yang sedang terbaring lemah di atas kasur. Dia menyebut, itu adalah potret di mana dia terakhir kali berbincang dengan sang seniman.

Baca Juga

Kabar Duka, Ibunda Komedian Isa Bajaj Meninggal Dunia

"Selamat jalan bang Remy Sylado. Baru beberapa hari lalu ngobrol ttg Elvi Presley n managernya kolonel Tom Parker. RIP,” kata Fadli Zon, dalam keterangan unggahan tersebut, Senin, (12/12/2022).

Dalam beberapa bulan terakhir, Remy Sylado memang diketahui jatuh sakit. Dia bahkan sempat dijenguk oleh Anies Baswedan yang saat itu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Diketahui, Remy Sylado sempat dirawat di RS Tarakan. Saat itu, dia harus melakukan observasi selama dua hari di rumah sakit akhirnya harus menjalani operasi hernia. Pasca operasi dan dirawat selama sepuluh hari, Remy sempat diizinkan pulang ke rumah.

Baca Juga

Tak Ada Riwayat Sakit Apapun, Istri Aktor Latief Sitepu Meninggal Mendadak

Sebagai informasi, Remy Saldo merupakan sastrawan, dosen, novelis, penulis, penyanyi, aktor dan mantan wartawan Indonesia keturunan Minahasa, Sulawesi Utara. 

Kariernya berlangsung lebih dari lima dekade. Sebagai aktor, Remy Sylado muncul di belasan film layar lebar dan merupakan salah satu bintang paling disegani di generasinya. Dia juga seorang penulis aktif yang beberapa karyanya telah diadaptasi ke layar lebar.

Beberapa filmnya yang tayang di era '70 dan '80-an adalah Pelarian (1973), Duo Kribo (1977), Ombaknya Laut Mabuknya Cinta (1978), Mawar Cinta Berduri Duka (1981), Tinggal Sesaat Lagi (1986), 2 dari 3 Laki-laki (1989), dan masih banyak lagi sejumlah karya layar lebar yang rilis hingga era 2000-an.

Editor : Maulana Salman