get app
inews
Aa Text
Read Next : Daftar 8 Negara Asia Dijagokan Lolos Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Berpeluang Besar

Dipercaya Kawasan Terkutuk, 2 Daerah di Arab Saudi Ini Dijadikan Tempat Wisata

Sabtu, 17 Desember 2022 | 07:01 WIB
header img
Kawasan terlarang di Arab Saudi, tempat tinggal kaum Tsamud yang diazab Allah SWT. Foto : ist

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Di Arab Saudi, ada daerah terlarang untuk dikunjungi karena sejarahnya yang kelam. Bahkan, menurut riwayat, Nabi Muhammad SAW menghindari kawasan tersebut. Akan tetapi, wilayah terlarang tersebut saat ini dijadikan salah satu destinasi wisata.

Dua kawasan terkutuk dan terlarang di Arab Saudi adalah Al Ula dan Mada’in Saleh. Meski demikian, Muhammad bin Salman al-Saud berencana membangun proyek ambisius di kawasan Al Ula dan Mada’in Saleh demi mendongkrak pemasukan devisa di sektor pariwisata.

Dibukanya tempat wisata di kawasan Al Ula dan Mada’in Saleh bertujuan untuk menghidupkan kembali sejarah panjang di kawasan itu.

 

Sekilas dua kawasan terlarang di Arab Saudi yang dijadikan tempat wisata.

 

1.Kawasan Al Ula

Al Ula merupakan sebuah kota di Arab Saudi yang terletak 300 km di sebelah utara Madinah. Kala itu, Al Ula merupakan sebuah ibu kota Lihyanites Kuno (Dedanites).

Sejak ribuan tahun silam, kawasan Al Ula sudah dihuni manusia. Diperkirakan para penghuni mulai mendirikan kota bertembok pada sekitar abad ke-6 SM. Al Ula terletak di Jalur Dupa (Incense Road), rute perdagangan yang menghubungkan Arab, Mesir, dan India.

Sekitar abad ke-7 hingga abad ke-6 SM, Al Ula diduga dihuni oleh kaum Tsamud dari Kerajaan Dedinate. Di antara abad ke-5 hingga abad ke-2 SM, Kerajaan Lihyan dibawah kepemimpinan Dinasti Nabatean mulai menghuni Al Ula.

Setelah ibu kota mereka, Petra, ditaklukan oleh bangsa Romawi. Dinasti Nabatea menjadikan Mada’in Saleh atau al-Hijr sebagai ibu kota yang baru dan mulai memahat kawasan pegunungan berbatu sebagai hunian.

Konon, kawasan ini dulunya disebut sebagai wilayah terkutuk dikarenakan orang-orang Nabatea menolak untuk meninggalkan kepercayaan mereka dan lebih memilih menyembah dewa-dewi. Masih banyak masyarakat Arab Saudi yang memercayai kawasan Al Ula sebagai tempat jin jahat dan perlu dihindari.

Sebuah riwayat diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya selalu mempercepat langkahnya ketika melewati Kota Al Ula. Bahkan saat berjalan melewatinya, Nabi Muhammad SAW menutup kepalanya dengan kain selendang.

"Janganlah kalian memasuki tempat tinggal orang-orang yang dzalim, kecuali sambil menangis. Karena apa yang menimpa mereka bisa menimpa kalian" (HR. Ahmad dan Bukhari).

2.Mada’in Saleh

Mada’in Saleh yang masuk di kawasan Al Ula telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 2008. Mada’in Saleh berada sekitar 25 kilometer dari kota Al Ula, merupakan sebuah kota kuno yang terletak di bagian utara Arab Saudi.

Mada’in Saleh  berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti kota Saleh. Dulunya, Mada’in Saleh dihuni oleh kaum Tsamud (kaum Nabi Saleh) dan Nabatea. Mereka menghuni di kota itu sejak 3.000 tahun sebelum masehi.

Kota Mada’in Saleh terdiri dari bukit-bukit pasir beragam warna dan bangunan-bangunannya berasal dari ukiran batu-batu besar berukuran raksasa. Penghuni Kota Mada’in Saleh menempati bukit-bukit yang sudah dipahat dan diukir menjadi rumah.

Mada’in Saleh terdiri dari empat bangunan ini. Bangunan pertama ialah istana yang diperuntukan putri-putri raja yang disebut dengan Qasr al bint.

Bangunan keduanya yang diperuntukkan untuk upacara keagamaan dan tempat berkumpul disebut dengan Al Diwan.

Bangunan ketiga yang dipahat menyerupai bangunan rumah disebut Alfarid. Sementara bangunan terakhir yakni bangunan keempat adalah Area C.

Demikianlah dua kota terlarang di Arab Saudi yang dijadikan tempat wisata, padahal dua tempat itu pernah dihindari Nabi Muhammad SAW. (mg arif)

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut