JAKARTA, iNewsSemarang.id - Lembaga Survey Indonesia (LSI) menjelaskan hasil temuannya terkait dampak dari pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia.
Direktur LSI Djayadi Hanan mengatakan bahwa LSI telah melakukan survey pada 7-11 Januari 2023 dengan melibatkan 1.221 responden dengan tingkat kesalahan kurang lebih 2,9%. Hasil survey tersebut mengatakan 82,1% respon mengatakan setuju dan sangat setuju jika pemerintah tetap memberikan bantuan sosial (bansos) meskipun PPKM sudah dicabut.
"Barang kali ini bisa dikaitkan dengan persepsi masyarakat terhadap keadaan ekonomi yang dipandang belum pulih, walaupun membaik. Karena itu bansos diperlukan," ujar Djayadi.
Melansir VOA, Senin (23/1/2023) menunjukkan sekitar 47% responden telah mengetahui Presiden Joko Widodo telah mencabut PPKM. Dari yang mengetahui ini, mayoritas responden setuju dengan kebijakan yang diambil pemerintah. Namun, hasil survey tentang kondisi ekonomi mengatakan sebaliknya.
Djayadi Hanan menyebutkan sebanyak 35,6% responden menilai dalam kondisi buruk atau sangat buruk. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan responden yang menilai baik atau sangat baik sebesar 27,1%. Sedangkan yang menilai ekonomi dalam keadaan sedang 35%.
Meskipun mayoritas mengatakan ketersediaan sembako dan BBM masih cukup, hasil survey menyebutkan hampir 50% menyatakan harga sembako dan harga BBM dinilai masih kurang atau tidak terjangkau.
Survey tersebut juga menunjukan responden yang menyatakan terkait BBM dan sembako yang tidak terjangkau adalah perempuan. Sedangkan jika menilai dari wilayah menyebar di Sumatera, Kalimantan, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
"Khusus BBM masyarakat kita terbelah. Sebanyak 48% menyatakan terjangkau, 46% menyatakan kurang atau sangat tidak terjangkau. Saya kira BBM dan sembako masih jadi isu penting," ungkapnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merespon terkait survei tersebut. Erick mengatakan terkait PPKM yang telah dicabut dan juga segala respon yang telah diberikan, pemerintah akan terus hadir bersama dan juga berkomitmen membantu masyarakat, antara lain dengan memberikan subsidi BBM. Selain itu, pemerintah juga telah menurunkan harga BBM nonsubsidi seiring dengan harga minyak dunia yang turun.
"Pemerintah tetap memberikan subsidi. Solar itu Rp6.500 per liter, pemerintah membantu per liter. Dan Pertalite masih diberi subsidi Rp1 ribu per liter," tutur Erick Thohir.
Erick menjelaskan pemerintah juga terus memantau harga-harga komoditas pokok masyarakat. Antara lain cabai kriting dan cabai rawit yang mengalami penurunan harga, harga minyak goreng yang masih stabil, dan prediksi harga daging yang akan naik. Menurutnya, pemerintah telah membuat kebijakan untuk membuat harga-harga sembako tersebut stabil. (Mg/Gojali)
Editor : Agus Riyadi