JAKARTA, iNewsSemarang.id - Sejarah Tugu Muda Semarang menarik untuk diulas. Pasalnya, bangunan cagar budaya dengan tinggi sekitar 53 meter itu sangat lekat dengan cerita sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Kota Semarang.
Kota Semarang adalah salah satu kota yang berada di Jawa Tengah. Kota ini sering dijuluki sebagai kota jamu. karena kota inilah tempat berdirinya perusahaan-perusahaan besar jamu Indonesia.
Tak hanya itu beragam julukan juga disematkan kota ini, mulai dari Kota Atlas, Kota Lumpia, Venesianya Pulau Jawa, Pelabuhan-nya Jawa, hingga Semarang Pesona Asia.
Di sisi sejarah, kota ini terkenal dengan "Pertempuran Lima Hari di Semarang" peristiwa tersebut ditandai dengan sebuah Tugu yang berada di tengah-tengah kota Semarang diberi nama “ Tugu Muda Semarang”.
Tugu Muda Semarang ini menjadi salah satu ikon kota Semarang. Dibalik monumen bersejarah yang diresmikan pada saat Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1953 oleh Presiden Soekarno tersebut terdapat peristiwa bersejarah yang mesti kita ketahui. Berikut penjelasannya dilansir beragam sumber, Senin (22/05/2023).
Sejarah Tugu Muda Semarang
Tugu Muda Semarang. (Foto: Instagram/@meltoy.photo)
Tugu Muda Semarang merupakan monumen bersejarah untuk mengenang “pertempuran lima hari” di Semarang melawan penjajah Jepang. Salah satu pemicu terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang sendiri, terbunuhnya seorang tokoh bernama dr Kariadi, yang kini namanya diabadikan menjadi nama sebuah rumah sakit di Semarang.
Kematian dr Kariadi terjadi saat dirinya akan memeriksa tandon air Wungkal di daerah Candi Lama, yang kini bernama reservoir Siranda yang kabarnya diracun oleh tentara Jepang
Untuk mengenang terjadinya pertempuran itulah, kemudian pemerintah Indonesia membangun monumen Tugu Muda, di Semarang.
Tugu muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, diresmikan langsung oleh Presiden Soekarno. Monumen tersebut memiliki bentuk seperti lilin dengan nyala api.
Desain tugu dikerjakan oleh Salim, sedangkan relief pada tugu dikerjakan oleh seniman Hendro. Batu yang digunakan antara lain didatangkan dari Kaliurang dan Paker. Meskipun terlihat sederhana, jika melihatnya lebih dekat dan mendetail Tugu Muda Semarang memiliki makna simbolis yang dalam.
Dari segi arsitektur bentuk api menggambarkan semangat juang panglima perang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di bagian tengahnya berbentuk seperti bambu runcing berjumlah lima buah yang diartikan sebagai senjata yang dipakai oleh para pejuang kala itu.
Sedangkan berjumlah lima buah bambu runcing ini menggambarkan lamanya waktu peperangan. Kemudian di bagian bawah bambu runcing terdapat lima buah batu yang mempunyai pahatan lambang sila-sila dalam Pancasila, yaitu bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, padi, dan kapas.
Di bagian bawah terdapat pahatan bambu terdapat lima penyangga yang mempunyai berbagai macam hiasan pahatan berbentuk patung Hongerodeem (busung lapar), patung pertempuran, patung penyerangan, patung korban, patung kemenangan dan ukiran-ukiran lainnya.
Tugu Muda Semarang memiliki tinggi 53 meter terletak di tengah alun-alun kota Semarang tepatnya di persimpangan Jalan Pandanaran, Jalan Mgr Sugiapranoto, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda dan Jalan Dr.Sutomo dan terletak di sebelah timur bangunan Lawang Sewu.
Tugu Muda Semarang saat ini juga menjadi tempat bersejarah yang wajib dikunjungi kalau ke Semarang. Dibuka selama 24 jam tanpa dikenakan tiket masuk (gratis).
Editor : Maulana Salman