KENDAL, iNewsSemarang.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal optimis jika ke depan Kawasan Industri Kendal (KIK) akan semakin maju seiring dengan mulai beroperasinya pipa gas bumi ke kawasan industri tersebut. Pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang tahap I (Cisem-1) ke KIK disaksikan langsung Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji bersama Sekda Kendal, Sugiono.
"Pemkab Kendal menyambut sangat baik dengan mulai dialirkannya gas bumi ke KIK. Penggunaan pipa gas ini tentu menjadi lebih murah dan efektif. Dan Insya Allah perkembangan kawasan industri ini akan menjadi lebih cepat lagi," kata Sugiono usai menyaksikan pengaliran gas bumi di KIK, Jumat sore (17/11/2023).
Optimisme Pemkab Kendal, lanjut dia, disebabkan karena di KIK sudah bisa menjawab kebutuhan para investor.
"Pada prinsipnya, siapapun yang mau datang dan berusaha di sini tentu yang dipikirkan adalah air dan energi. Di KIK ini semua sudah ada. Kebutuhan air terpenuhi dari Bendung Kali Blorong dan untuk energinya, listriknya sudah ada dan ini sudah mulai dialiri gas bumi," terangnya.
"Cuma satu yang belum. Pelabuhan. Itu nanti penting sekali untuk sarana ekspor impor. Mudah-mudahan secepatnya bisa kita perbaiki," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji mengatakan, proyek pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang tahap I (Cisem-1) merupakan Proyek Strategis Pemerintah yang sangat penting dilakukan sebagai milestone pengembangan industri gas bumi nasional.
Proyek ini dibiayai melalui pembiayaan APBN untuk mendorong pertumbuhan dan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
"Pipa Cisem adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan terobosan karena dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui pembiayaan APBN," katanya.
Dikatakan, pipa Cisem-1 dikelola oleh Direktorat Jenderal Migas melalui LEMIGAS yang bekerja sama dengan Pertagas. Dengan peran langsung Pemerintah ini, maka lanjut Tutuka toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui Pipa Gas Cisem-1 dapat menjadi lebih rendah.
Editor : Agus Riyadi