JAKARTA, iNewsSemarang.id - Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza dikuasai tentara Israel sebagai markas untuk memerangi Hamas. Kondisi kedua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di RS Indonesia di Gaza dalam keadaan sehat.
"(WNI) pada sehat," kata Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad, Selasa (26/12/2023).
Sebelumnya, kedua relawan tersebut telah dievakuasi ke Raffah, Gaza, karena pasukan Israel memanfaatkan RS Indonesia sebagai tempat perlindungan mereka.
Sarbini mengatakan bahwa pasukan Israel telah keluar dari RS Indonesia pada Jumat (22/12) lalu, setelah pihak MER-C meminta bantuan dari World Health Organization (WHO) untuk membantu mengirimkan tim menginvestigasi kondisi di Gaza.
"Ya tapi jumat kemarin mereka sudah keluar setelah kita protes," ucapnya.
RS Indonesia kini dalam kondisi kosong dan tidak beroperasi, tetapi tetap masih di bawah kendali pasukan Israel.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qidra mengatakan, 70 orang gugur akibat serangan brutal Israel pekan ini.
Menurut dia, jumlah korban tewas kemungkinan masih akan bertambah.
“Apa yang terjadi di Kamp Maghazi adalah pembantaian yang dilakukan di lapangan pemukiman yang padat,” kata al-Qidra.
Militer Israel mengatakan sedang meninjau insiden tersebut. “IDF (Pasukan Pertahanan Israel) berkomitmen terhadap hukum internasional termasuk mengambil langkah-langkah yang layak untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil,” klaim juru bicara militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Editor : Maulana Salman