KUALA LUMPUR, iNews.id - Di Liga Malaysia melempemnya para striker lokal yang kalah bersaing dengan pemain asing menjadi sorotan mantan Pelatih Malaysia B. Sathianathan. Berguru ke Indonesia menjadi opsi yang ditawarkan Sathianathan agar striker lokal lebih produktif.
Perlu diketahui, setiap tim di Liga Malaysia diperbolehkan mendatangkan lima amunisi asing dengan masing-masing satu pemain dari Asia dan ASEAN. Kritikus mengklaim kehadiran pemain asing menghambat perkembangan pemain lokal, terutama striker.
Namun, Sathianathan berbeda pendapat. Menurutnya pemain lokal Malaysia justru harusnya terpacu main lebih beringas dengan kehadiran amunisi asing, bukan sebaliknya.
Sebab dia menilai kekuatan pemain liga lokal sangat berpengaruh dengan prestasi Timnas. Sathianathan meminta Malaysia meniru Indonesia dan Thailand. Kedua negara tetangga itu masih bisa berprestasi meski liga mereka disesaki pemain-pemain asing.
“Lihat saja liga-liga di Thailand dan Indonesia. Meski liga-liga mereka banyak pemain asing, mereka tetap finis sebagai juara dan runner-up Piala AFF,” kata Sathianathan dilansir New Straits Times, Kamis (3/2/2022).
Selain Indonesia dan Thailand, Sathianathan juga mengatakan Malaysia bisa meniru Liga Korea Selatan dan Jepang. Menurutnya, dua negara itu juga bisa menjadi acuan Malaysia untuk mencapai level sepakbola yang lebih baik.
"Di liga Jepang dan Korea, sebagian besar pemain lokal memulai pertandingan, sementara pemain asing masuk sebagai pemain pengganti,” lanjutnya.
"Jepang dan Korea bekerja keras untuk mencapai level tertentu. Para pemain kami harus bekerja lebih keras, dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari semua orang dalam sepak bola modern,” tambahnya.
"Kita harus berhenti mengatakan bahwa lokal tidak diberi kesempatan untuk bermain sepak bola reguler. Menghentikan pemain asing bermain di liga tidak akan membantu kompetisi,” pungkasnya.
Editor : Agus Riyadi