JAKARTA, iNews.id – Provinsi Banten kembali diguncang gempa dengan kekuatan Magnitudo 5,5, Jumat (4/2/2022) sore pukul 17.10 WIB di wilayah barat daya, Bayah, Banten. Dua pekan sebelumnya tepatnya Jumat (14/1/2022) sore, gempa dengan kekuatan Magnitudo 6,6 mengguncang wilayah Sumur, Banten.
Berdasarkan data BMKG, telah terjadi delapan kali gempa yang merusak di sekitar Selat Sunda/Banten, mulai dari periode 1851 hingga Agustus 2019, sebelum gempa 6,6 M mengguncang pada awal tahun 2022 ini.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati merinci pada Mei 1851 gempa kuat di sekitar Teluk Betung dan Selat Sunda menyebabkan gelombang tsunami setinggi 1,5 meter, namun tidak ada laporan berapa kekuatannya. Kemudian pada 9 Januari 1852, gempa yang juga tidak diketahui kekuatannya menyebabkan tsunami kecil.
Pada 27 Agustus 1883 terjadi tsunami di atas 30 meter akibat letusan Gunung Krakatau. Lalu pada 23 Februari 1903 terjadi gempa Magnitudo 7,9 yang berpusat di selatan Selat Sunda dan menyebabkan kerusakan di Banten.
Pada 26 Maret 1928 terjadi tsunami kecil yang teramati di Selat Sunda pascagempa kuat, namun tidak diketahui berapa kekuatan getarannya. Pada 22 April 1958 terjadi gempa kuat di Selat Sunda diiringi dengan kenaikan permukaan air laut/tsunami.
Pada 22 Desember 2018 terjadi longsoran akibat letusan Gunung Anak Krakatau yang menyebabkan tsunami. Terakhir pada 2 Agustus 2019 terjadi gempa Magnitudo 7,4 yang merusak di Banten dan terjadi tsunami.
Editor : Sulhanudin Attar