get app
inews
Aa Read Next : Muhammadiyah Umumkan Idul Fitri 1445 H Jatuh pada 10 April 2024, NU Kapan?

Paduan Suara Muda-Mudi Katolik Nyanyikan Syubbanul Wathon di Harlah NU

Sabtu, 05 Februari 2022 | 19:36 WIB
header img
Paduan suara dari Muda-Mudi Katolik menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon dalam acara Harlah Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-96 di Labuan Bajo, NTT. (Foto: Hasil tangkapan layar)

JAKARTA, iNews - Lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon, dalam rangkaian acara Hari Ulang Tahun (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-96 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).  Menariknya, lagu-lagu tersebut dinyanyikan oleh paduan suara dari Muda-Mudi Katolik.

Grub Pesparani yang terlihat bersemangat dan kompak melantunkan bait demi bait syair lagu kebesaran NU dengan iringan musik mendapatkan ungkapan terima kasih secara langsung dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya. 

"Di Manggarai Barat ini, NU tidak punya paduan suara, jadi kita bisa minta tolong Paduan Suara Muda-Mudi Katolik untuk menyanyikan Syubbanul Wathon. Kami sampaikan terima kasih," kata Gus Yahya dikutip dalam rilis resmi NU, Sabtu (05/02/2022).

 Pada kesempatan itu, Gus Yahya juga menyampaikan bahwa NTT merupakan miniatur negara Indonesia dengan penuh keberagamannya. 

Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan kenapa PBNU menjadikan NTT sebagai salah satu dari empat tempat untuk rangkaian Harlah NU ke-96. 

"NTT adalah perwujudan dan watak Nusantara, yaitu watak maritim. Karakter peradaban maritim ini yang akan jadi modal kekuatan kita dalam menyongsong peradaban dunia," ungkapnya.

Gus Yahya menjelaskan, tempat pertama adalah Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) yang ke depan menjadi Ibu Kota Negara. 

Kemudian rangkaian kedua digelar di NTT yang menjadi spirit keberagaman dan merepresentasikan karakter kemaritiman. 

Lalu ketiga adalah pelaksanaan acara di Palembang sebagai tempat peradaban tertua di Nusantara ini. 

Terakhir di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, guna mengambil energi spiritual dari Syaikh Kholil Bangkalan. 

"Empat tempat ini mewakili NU untuk beranjak membangun peradaban. Kaltim kita ketahui bahwa Presiden ingin membangun Ibu Kota baru di kaltim dengan nama Kota Nusantara, ini merupakan gagasan ikonik yang menunjukkan visi membangun masa depan. Maka penting penting bagi NU hadir untuk membangun dengan semangat membangun masa depan,"tutur dia.

Editor : Moh.Miftahul Arief

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut