SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kawasan Perumahan Puri Dinar Indah, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang sedang menjadi perbincangan warganet di media sosial. Pasalnya, permukiman yang terletak di Kelurahan Mateseh, Kecamatan Tembalang itu sudah terbebas dari banjir sejak musim hujan tahun ini.
Pada awal 2023, tanggul Sungai Babon jebol hingga menyebabkan banjir besar di Perumahan Puri Dinar. Peristiwa itu menjadi perhatian serius bagi Pemkot Semarang.
Tercatat sudah lebih setahun, upaya penanganan banjir dapat dirasakan positif oleh masyarakat yang tinggal di perumahan tersebut. Kabar itu terekam lewat video dan menjadi perbincangan warganet di media sosial Instagram.
"Syukur Alhamdulillah bermanfaat karena dulunya tidak ada bronjong, air itu bisa menggerus tanah yang ada di sini, ini dengan adanya bronjong Alhamdulillah air tidak masuk," Kris kata salah satu warga Dinar Indah, Tembalang. "Tapi kami berharap tanggulnya bisa dibangun permanen, jadi mungkin lebih kuat," katanya.
Kala itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu turun langsung dalam penanganan tanggap darurat kebencanaan. Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut berupaya melakukan penanganan dengan menggandeng beberapa stakeholder.
Salah satunya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dibangunlah bronjong sebagai tanggul untuk menahan debit air Sungai Babon.
Pemeliharaan bronjong tersebut terus dilakukan oleh BBWS Pemali Juana, dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang bersama pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang.
"Saya sendiri mendatangi titik yang menjadi rawan limpasan air di Dinar, ternyata di sana posisi bronjong yang dibangun BBWS Pemali Juana masih relatif bagus dan bisa menahan apabila terjadi debit air," kata Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, Rabu (6/3/2024).
Tak hanya itu, Endro mengatakan, penempatan tanda peringatan bencana atau Early Warning System (EWS) juga berfungsi dengan baik dengan memberikan sinyal bila debit air naik.
"Saya ketemu sendiri dengan beberapa warga pada saat dan menyampaikan apabila debit air naik, EWS sudah bisa memberikan sinyal atau berfungsi dengan baik," kata Endro.
Di sisi lain, Endro menyebut pada Maret kali ini potensi cuaca ekstrem masih berlangsung sesuai informasi prakiraan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dia mengajak masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang. Termasuk menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah tidak sembarangan.
"Namun, jangan panik apabila terjadi sebuah bencana, dan yang paling mudah silakan laporkan di call center 112, nanti petugas akan segera bertindak," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni