BATANG, iNewsSemarang.id – Wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memendam beragam kisah mistis yang mampu membuat bulu kuduk merinding.
Batang sering menjadi tempat penuh misteri bagi para pengendara yang melintasinya. Hal itu karena terletak di antara jalanan sepi yang dikelilingi oleh hutan-hutan.
1. Alas Roban Saksi Bisu Kecelakaan
Salah satu jalur yang menjadi proyek pembangunan oleh Herman Willem Daendels, gubernur pada masa penjajahan Belanda, kini telah menjadi area yang dihantui oleh kisah-kisah mistis. Jalur ini sering menjadi saksi bisu dari kecelakaan yang tak terhitung banyaknya.
Bukan hanya karena kondisi tanah yang sulit, tapi juga karena trauma yang tersisa dari masa penjajahan Belanda dan kecelakaan yang terjadi sejak jalur ini dipergunakan untuk transportasi kendaraan berat.
2. Sumur Keramat di Hutan Alas Roban:
Di tengah hutan, terdapat sebuah sumur yang dipercayai memiliki aura keramat yang kuat. Kabarnya, sumur tersebut digunakan sebagai tempat pembuangan mayat oleh penguasa pada masa Orde Baru.
Kisah mistis semakin menguat dengan adanya cerita-cerita penembakan misterius terhadap orang-orang yang dianggap melawan pemerintah, yang konon mayatnya juga dibuang ke dalam sumur ini.
3. Misteri Uang Berceceran di Desa Plumbon
Pada akhir tahun 2020, sebuah kejadian mistis menggemparkan Desa Plumbon. Warga menemukan sejumlah uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu dengan total mencapai Rp23 juta tersebar di lumpur. Kejadian ini membuat gempar, terutama karena tidak ada yang melaporkan kehilangan uang sebanyak itu.
4. Penampakan Tak Kasat Mata di Jalan Tol Batang –Semarang
Kisah mistis di Batang juga melibatkan jalan tol yang sering dilalui oleh pengendara di malam hari. Mereka kerap melihat penampakan sosok-sosok misterius yang menyeberang atau bayangan yang tiba-tiba muncul di depan mereka.
Kejadian ini terjadi di atas kawasan yang dulunya merupakan pemakaman, menambah kesan mencekam bagi para pengendara.
Kisah-kisah mistis di Batang mungkin tidak dialami oleh semua orang, namun tetap menjadi bagian menarik dari warisan budaya dan sejarah daerah tersebut.
Editor : Ahmad Antoni