SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pendekatan nilai-nilai budaya bangsa kepada anak usia dini menjadi langkah awal dalam model program pendidikan karakter anak melalui implementasi Kurikulum Merdeka.
TK Al Ishlah Kota Semarang, di bawah naungan Yayasan Al Ishlah, telah mengadakan kegiatan bertema "Aku Cinta Indonesia" di Gedung Dieng, Kota Semarang, pada Sabtu (25/5) pagi.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk melaksanakan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kepala Sekolah TK Al Islah, Siti Asripah, memimpin langsung pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pembelajaran yang mendekatkan kegiatan seni dan budaya kepada murid TK Al Islah ini didukung oleh jenjang pendidikan lain di Yayasan Al Ishlah, mulai dari TK, SD, hingga SMP.
"Melalui Program P5 Kurikulum Merdeka, kami berharap anak-anak memiliki kebanggaan atas budaya bangsa. Anak-anak TK Al Ishlah kami kenalkan dengan tarian dan kostum budaya daerah Indonesia," jelas Siti Asripah usai acara.
"Program ini juga didukung oleh siswa jenjang SD dan SMP dari Yayasan Al Ishlah. Semoga, ini menjadi contoh dalam menularkan kecintaan terhadap budaya bangsa," lanjut Siti Asripah.
Kegiatan "Aku Cinta Indonesia" merupakan program rutin setiap semester. Tahun lalu, TK Al Ishlah mengusung tema "Imajinasi Kreativitas". Tahun ini, Yayasan Al Ishlah lebih fokus pada kegiatan pendidikan yang menekankan kebanggaan akan budaya Indonesia, sebagai bagian dari program P5.
"Tiap semester kami mengusung tema berbeda. Tahun ini, tema 'Aku Cinta Indonesia' diambil untuk mendidik anak agar melekatkan jiwa serta karakter budaya Indonesia," ujar Siti Asripah.
Selain itu, TK Al Ishlah merupakan salah satu sekolah gratis di Kota Semarang. Pelaksanaan program ini tidak memberatkan wali murid karena mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
"TK Al Ishlah berterima kasih atas partisipasi dan dukungan sponsor. Meski berstatus sekolah gratis, program ini tidak memberatkan orang tua," ungkap Siti Asripah.
Penerapan P5 di Yayasan Al Ishlah, khususnya program "Aku Cinta Indonesia", diharapkan memberikan dampak positif terhadap anak-anak usia dini atau taman kanak-kanak (TK).
"Harapannya, anak-anak tidak mudah terjebak dalam sikap egois dan individualis, tetapi memahami bahwa budaya Indonesia beragam, damai, dan penuh cinta persatuan," imbuhnya.
TK Al Ishlah juga berstatus sebagai sekolah penggerak yang didukung langsung oleh Kemendikbud RI. Sekolah ini termasuk salah satu dari 1200 lembaga sekolah gratis di Kota Semarang.
"TK Al Ishlah termasuk dalam peringkat 33 sekolah penggerak yang dibina langsung oleh Kementerian Pendidikan. Jadi, selain gratis, kami juga menjadi sekolah penggerak," jelas Siti Asripah.
Di bawah kepemimpinan Siti Asripah, pada tahun ajaran 2024, melalui PPDB dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang, TK Al Ishlah akan menambah ruang kelas.
"Ada rencana pengembangan ruang kelas tambahan. TK Al Ishlah akan memiliki TK A dan B dengan total 60 murid, dan tahun ini jumlah murid bisa naik menjadi 80. Kami mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan," ujarnya.
"Dikarenakan status gratis, banyak orang tua mengeluhkan kuota yang terbatas. Mudah-mudahan penambahan kelas dapat membantu anak-anak kurang beruntung di sekitar untuk bisa masuk," tambah Siti Asripah.
Editor : Maulana Salman