get app
inews
Aa Read Next : Sarat Makna, Begini Tradisi Kenduri Idul Fitri di Temanggung

Gagas Posyandu Remaja, Camat di Temanggung : Stunting bukan Hanya Soal Gizi Buruk

Senin, 21 Februari 2022 | 18:43 WIB
header img
Camat Gemawang Kabupaten Temanggung, Marlini Tarigan, menggagas Posyandu Remaja untuk menanggulangi stunting. Foto: Ist

TEMANGGUNG, iNewsSemarang.id – Terobosan Camat Gemawang, Kabupaten Temanggung, Marlini Tarigan, menggagas Posyandu Remaja untuk menanggulangi angka kasus stunting mendapat respon positif dari para pemangku kepentingan di wilayahnya.

Pemerintah di tiga desa yang akan dijadikan sebagai proyek rintisan pun telah menyatakan kesedian untuk merealisasikan, dengan mengalokasikan anggaran dari Dana desa. Ketiga desa itu meliputi Desa Gemawang, Krempong dan Ngadisepi.

Kepada inewsSemarang.id, istri dari Kepala Dinas DMPTSP Kabupaten Temanggung, secara lebih rinci menyampaikan gagasan di balik ide pendirian Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Remaja untuk mendukung program pemerintah menurunkan angka kasus stunting di wilayahnya.

``Ibarat kopi, remaja adalah batang pohon yang akan melahirkan buah. Jika menginginkan buah yang berkualitas, maka pohon harus dirawat dan disiapkan jauh jauh hari sebelum berbunga. Begitupula dengan persoalan stunting, ia harus diurai sejak dini dengan melibatkan peran para calon orang tua,`` kata Marlini, ditemui di kantornya hari ini, Senin (21/2/2022).


Camat Temanggung memberikan pengarahan dalam forum Musyawarah Desa. Dia meminta pemerintah desa mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting. Foto: Ist

 

Marlina mengatakan persoalan stunting perlu ditangani secara menyeluruh dari hulu hingga ke hilir. Karena tidak terjadi secara tiba-tiba, gizi buruk kronis pada anak-anak ini perlu diurai dari akar permasalahannya.

``Posyandu Remaja selain memberikan edukasi yang menyertakan orang tua masing-masing, bersumber dari Dana Desa, Desa harus menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan,” imbuh Marlina, yang pekan lalu sudah meninjau lokasi desa yang akan dibentuk Posyandu Remaja, didampingi Kasi Pemerintahan, Tenaga Profesional Pendamping Desa di tingkat kecamatan dan Pendamping Lokal Desa (PLD) setempat.

Sebagai informasi, hasil Studi Status Gizi Balita di Indonesia mengungkapkan angka kasus stunting pada anak balita di Kabupaten Temanggung, mengalami penurunan dari 25,79 persen pada 2019 menjadi 20,5 persen pada 2021.

"Meskipun mengalami penurunan, angka tersebut masih cukup tinggi karena diharapkan pada 2024 angka stunting bisa menjadi 14 persen," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Sri Hartati usai menghadiri acara peringatan Hari Gizi Nasional di Temanggung, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, dari jumlah balita di Kabupaten Temanggung sebanyak 65 ribu, diantaranya terjadi karena masalah pola pengasuhan, kemiskinan, dan pemenuhan kebutuhan gizi.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut