get app
inews
Aa Read Next : Ini Cara Cek Penerima PKH 2024, Berikut Syarat dan Kategori Penerimanya

Anomali Data Penerima Bansos, Kali Ini Wakil Wali Kota Tegal Masuk DTKS Kemensos

Rabu, 23 Februari 2022 | 19:04 WIB
header img
Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi masuk dalam DTKS Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai penerima manfaat bantuan sosial. Foto: iNews TV/Yunibar

TEGAL, iNewsSemarang.id - Wakil Wali Kota Tegal , Muhammad Jumadi, mengaku kaget karena namanya masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai penerima manfaat bantuan sosial (bansos).

Dinas Sosial Kota Tegal pun langsung mencoret nama Wakil Wali Kota Tegal pasca munculnya data anomali tersebut.

Geger DTKS kembali terjadi. Kali ini nama Wakil Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Muhammad Jumadi masuk dalam DTKS sebagai penerima manfaat bantuan sosial (bansos). Padahal warga yang berhak masuk ke dalam DTKS seharusnya adalah warga miskin yang membutuhkan bantuan.

Saat ditemui di kantornya, Jumadi mengaku kaget namanya muncul dalam DTKS. Dia menerima informasi tersebut pada Minggu (21/2/2022). Setelah dicek dalam aplikasi, ternyata memang benar namanya muncul dalam DTKS.

"Setelah saya cek di aplikasi Jesika memang betul nama saya ada di daftar DTKS. Artinya saya salah satu yang akan mendapatkan dana DTKS (Bansos). Betul saya masuk dalam DTKS itu," katanya, dikutip Rabu (23/2/2022).

Jumadi yang tinggal di rumah dinas Wakil Wali Kota Tegal, dan memiliki KTP Kelurahan Mangkukusuman, Kecamatan Tegal Timur ini mengaku tak pernah didata baik dari RT maupun RW.

Menurut dia, kesalahan bisa saja terjadi akibat human error maupun sistem. Sehingga pihaknya akan meminta konfirmasi kepada Dinas Sosial Kota Tegal untuk mengetahui penyebab nama dan nomor induk kependudukannya masuk dalam DTKS.

"Tahun lalu saya sempat lihat data DTKS banyak warga yang tidak berhak mendapatkan bantuan, sementara yang berhak malah tidak mendapatkan bantuan. Nah sekarang lucu ka, sekarang saya sebagai Wakil Wali Kota masuk daftar DTKS."

"Sudah terkonfirmasi karena saya cek di sistem. Pasti ada kesalahan manusia dan sistem. Yang sudah pasti kesalahan manusia," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Tegal, Bajari mengatakan, pihaknya tidak pernah mengusulkan nama Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi masuk dalam DTKS.

"Kami tidak pernah mengusulkan. Terus data itu turun ada nama pak Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi. Kalau istilahnya ada anomali, nama yang tidak kita kehendaki dan muncul," katanya.

Namun pasca munculnya nama Muhammad Jumadi tersebut pihaknya langsung menganulir data tersebut ke Kemensos.

Dia menyebut, anomali data DTKS Kemensos kerap muncul setiap pemutakhiran data. Pihaknya juga terbuka untuk menerima usulan warga miskin atau sanggahan bagi warga yang mampu dalam DTKS. Warga busa setiap saat dengan mendatangi kantor Dinas Sosial.

Selain nama Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi, juga ada lima nama yang sudah meninggal dunia, sejumlah pensiuan ASN dan satu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masuk dalam DTKS Kelurahan Mangkukusuman, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut