get app
inews
Aa Read Next : Kenapa Hari Jadi Provinsi Jateng Diperingati 19 Agustus? Berikut Penjelasan dan Sejarahnya

Areal Tanam Padi di Jateng Meluas hingga 110.265 Hektare, Terluas di Indonesia

Jum'at, 02 Agustus 2024 | 14:10 WIB
header img
Wamentan Sudaryono, Pangdam Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi dan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menghadiri Rakor Penambahan Areal Tanam, Pompanisasi, dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Jawa di Balai Diponegoro, Semarang, Jumat (2/8/2024). (foto Antoni)


SEMARANG, iNewsSemarang.id - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjadi wilayah dengan penambahan areal tanam (PAT) terbaik se-Indonesia berdasarkan jumlah luasan. Per 30 Juli 2024, penambahan areal tanam padi telah mencapai 110.265 hektare.

Jumlah luasan tersebut sebanyak 65 % dari yang ditargetkan sebanyak  159.897 hektare. Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan,  capaian ini merupakan bentuk komitmen pemerintah, baik provinsi maupun pusat, untuk mewujudkan swasembada pangan. Apalagi, Jawa tengah dijadikan sebagai penumpu pangan nasional. 

Pelaksanaan Penambahan Areal Tanam (PAT) di Jawa Tengah dilaksanakan oleh stakeholder. Meliputi Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kementerian PUPR dan TNI. 

"Dengan semangat yang ada dan dukungan dari Pak Presiden, kami yakin perkembangan dan peningkatan areal tanam ini bisa kita maksimalkan," kata Nana saat Rakor Penambahan Areal Tanam, Pompanisasi, dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Jawa di Balai Diponegoro, Semarang, Jumat (2/8/2024).

Berdasarkan perhitungan, tiap hektar luas tanam padi diasumsikan bisa menghasilkan 4,23 ton padi. Maka dengan jumlah areal tanam seluas 110.265 hektare, bisa  meningkatkan produksi sebesar 446.420,95 ton gabah kering giling. Jumlah itu setara dengan 268.277,73 ton beras.

Adapun untuk bantuan pompanisasi tahun 2024, Provinsi Jawa Tengah mendapatkan alokasi sebanyak 4.340 unit pompa dan 894 unit irigasi perpompaan. Selain itu juga mendapat alokasi anggaran belanja tambahan 788 unit irigasi perpompaan dan 1.006 unit irigasi perpipaan.

"Sistem pompanisasi ini dalam rangka memaksimalkan penggunaan lahan kering atau tadah hujan,  sehingga dapat tertanami, bahkan meningkatkan Indeks Pertanaman. Kita negara penghasil padi. Jadi kita harus mampu mencukupi kebutuhan sendiri," kata Nana.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, prestasi Jawa Tengah ini cukup baik dalam peningkatan areal tanam. Dari persentase secara nasional, Jawa Tengah adalah provinsi nomor dua dengan jumlah persentase perluasan sampai 65 persen.

"Namun jumlahnya terluas dibandingkan semua provinsi di Indonesia. Baru Jawa Tengah yang telah mencapai tiga digit, yaitu 110 ribu hektare. Ini membanggakan," katanya.

Dia menjelaskan, rakor di Jawa Tengah tersebut untuk memastikan program PAT dan pompanisasi berjalan maksimal. Juga sebagai antisipasi menghadapi kemarau dan fenomena El Nino beberapa bulan ke depan.

"Penambahan areal tanam dari pompanisasi ini agar panen kita maksimal. Semua lahan termanfaatkan untuk meningkatkan produksi padi,” ujarnya.

Sementara menurut Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, realisasi penambahan area tanam padi di Jawa Tengah telah mencapai 110 ribu ha.

"Sudah terealisasi 68 persen dari target 159 ribu ha," sebutnya. Mayjen Deddy memastikan upaya untuk merealisasikan program tersebut hingga target terealisasi.
 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut