Ini Tanda-tanda Gempa Dahsyat Megathrust yang Ternyata Ada di Ramalan Jayabaya

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Tanda-tanda gempa bumi dahsyat megathrust ternyata sudah ada di ramalan Jayabaya. Buktinya, sudah tercantum dalam beberapa naskah antara lain Serat Jayabaya Musarar, Serat Pranitiwakya, dan lain sebagainya.

Selain itu juga disinggung di Babad Tanah Jawi. Tentunya gempa bumi dahsyat megathrust ini cukup meresahkan masyarakat karena dampak yang ditimbulkan,

Baca Juga

Pangdam Diponegoro dan Pj Gubernur Jateng Turun ke Wilayah Terdampak Gempa Batang

Ternyata ini tanda-tanda gempa bumi dahsyat megathrust yang sudah ada di ramalan Jayabaya:

1. Banyak kejadian alam yang luar biasa
Salah satu ramalan Jayabaya berbunyi "Akeh ingkang gara-gara. Udan salah mangsa prapti. Akeh lindhu lan grahana. Dalajate salin-salit. Pepati tanpa aji. Anutug ing jaman sewu, Wolung atus ta iya Tanah Jawa pothar pathir, Ratu Kara Murka Kuthila pan sirna".
Dalam arti, banyak kejadian dan peristiwa alam maupun dalam kehidupan masyarakat manusia yang luar biasa.

2. Musim Hujan Tidak Teratur
Dalam ramalannya, bahwa musim hujan terjadi tidak sesuai dengan waktu. Padahal, musim hujan biasanya terjadi pada bulan September hingga Februari. Namun, tanda akan muncul gempa bumi megathrust adalah jadwal musim hujan yang tidak sesuai.
Tentunya Musim penghujan tidak teratur dan sering datang dengan curah hujan tinggi (kebanjiran) hingga tidak ada curah hujan sama sekali (kekeringan).

Baca Juga

Pascagempa, Pertamina Patra Niaga JBT Pastikan Penyaluran BBM dan LPG di Batang Aman

3. Terjadinya Fenomena Alam
Terjadinya beberama fenomena alam bisa menandakan akan ada gempa bumi dengan kekuatan besar.
Gempa bumi sering terjadi dan menelan banyak korban jiwa manusia, ternak, dan harta benda, demikian juga sering terjadi fenomena alam misterius yakni terjadinya gerhana bulan, dan gerhana matahari.

4. Banyak penguasa licik
Jayabaya meramalkan, masa penuh bencana akan penuh dengan penderitaan di mana orang-orang termindas oleh para penguasa licik dan sewenang-wenang. Masyarakat juga tidak peduli pada sesamanya, pada ketidakadilan yang merajalela di muka bumi. Sehingga diberikan gempa bumi yang besar.
 

Editor : Ahmad Antoni