SEMARANG, iNewsSemarang.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang menggelar budaya bertajuk "Harmoni Pengawasan Dalam Keberagaman Pada Pemilihan Tahun 2024" bertempat di halaman Balai Kota Semarang pada Sabtu (21/9/2024) malam.
Acara ini menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengawasi proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang 2024.
Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengawasan Pilkada.
Melalui kegiatan gelar budaya ini, ia berharap masyarakat lebih siap menghadapi tahapan pemilihan yang semakin dekat, terutama jelang penetapan kandidat pada 22 September dan dimulainya kampanye pada 25 September.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian sosialisasi dari Bawaslu untuk mengajak masyarakat turut serta mengawasi Pilkada. Mengapa kami memilih tanggal 21, karena besok sudah penetapan, dan tanggal 25 masuk tahapan kampanye. Kami ingin masyarakat, terutama warga Kota Semarang, siap dalam setiap proses Pilwalkot ini,” ujar Arief Rahman.
Gelar Budaya ini juga diwarnai dengan penampilan penyanyi dangdut populer asal Jawa Timur, Jihan Audy, yang sukses memeriahkan suasana.
Sebelum Jihan naik panggung, grup musik dangdut Talita membuka acara dengan beberapa lagu yang menghibur ratusan warga yang hadir di halaman Balai Kota Semarang.
Kehadiran Jihan Audy dan para pengisi acara lainnya turut menarik minat masyarakat untuk terlibat lebih jauh dalam proses demokrasi.
Menurut Arief, acara ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana informasi penting terkait pelaksanaan Pilkada.
“Kami sengaja mengangkat sisi keberagaman di Kota Semarang melalui gelar budaya ini. Keberagaman ini menjadi simbol dari harapan kami agar Pemilu berjalan damai, santun, dan berintegritas,” tambahnya.
Arief juga menegaskan bahwa Pilkada ini bukan hanya agenda lokal, tetapi bagian dari momentum nasional yang diikuti seluruh daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat dalam mengawasi setiap tahapan Pilkada sangatlah penting untuk memastikan proses yang transparan dan berkualitas.
Dengan adanya rangkaian sosialisasi seperti ini, Bawaslu berharap partisipasi masyarakat semakin meningkat, terutama dalam menciptakan suasana Pemilu yang damai dan menjaga integritas demokrasi.
Gelar Budaya Bawaslu Kota Semarang diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat keterlibatan publik dalam proses demokrasi di tingkat lokal.
Arief mengajak seluruh warga Kota Semarang untuk turut serta dalam setiap tahapan Pilkada 2024, mulai dari pengawasan hingga pemungutan suara, demi mewujudkan pemilihan yang berkualitas dan berintegritas.
Di tempat yang sama, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kota Semarang, Muhammad Khadik yang hadir mewakili Wali Kota, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang.
Acara tersebut dinilai sebagai langkah cerdas dalam menjaga kedamaian dan kelancaran proses Pemilu, terutama di tahap Pilkada yang akan segera berlangsung.
"Ini adalah upaya yang patut kita apresiasi karena ide yang sangat cerdas dan kreatif. Salah satu intisarinya adalah bagaimana Pemilu ini berjalan dengan damai, terutama Pilkada," ungkap Khadik.
Khadik menyoroti pentingnya menjaga kondisi yang kondusif menjelang tahapan penting Pilkada 2024, seperti penetapan calon, pengundian nomor urut, dan kampanye. Menurutnya, suasana damai dan tertib di Kota Semarang serta wilayah Jawa Tengah perlu dipertahankan sepanjang proses ini.
"Sebentar lagi kita akan memasuki tahapan penetapan calon, pengundian nomor urut, dan masa kampanye. Kami berharap, seluruh tahapan Pilkada 2024 ini bisa berjalan dengan baik, dan iklim kondusif di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang, tetap terjaga," tambahnya.
Lebih lanjut, Khadik menilai bahwa pendekatan budaya dan seni yang diangkat dalam acara Bawaslu merupakan langkah strategis yang lebih mudah diterima oleh masyarakat. Menurutnya, metode ini sangat efektif dalam menyampaikan pesan-pesan penting mengenai pentingnya menjaga kedamaian selama Pemilu.
"Pendekatan budaya dan seni ini merupakan ide yang sangat genius menurut kami. Masyarakat lebih mudah menerima pesan-pesan melalui cara ini. Semoga dengan pendekatan ini, Pemilu dan Pilkada bisa berlangsung dengan aman dan tertib," pungkas Khadik.
Editor : Maulana Salman