JAKARTA, iNewsSemarang.id – Masyarakat Malaysia dan media Vietnam kompak meledek Federasi Sepakbola Bahrain (BFA) yang meminta laga Timnas Indonesia vs Bahrain pada matchday kedelapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa, 25 Maret 2025 digelar di tempat netral.
Akun ini mengatakan Bahrain lemah karena belum kenal dengan sepakbola Asia Tenggara yang kaya akan psywar. “Anak Emas AFC (Bahrian): Minta pindah venue demi keselamatan pemain,” tulis akun @833footballmys.
Akun ini pun coba membandingkan keberanian Timnas Malaysia dan para Ultras Harimau Malaya yang tetap berani mengunjungi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) meski sebelum laga mendapat psywar dari suporter Indonesia.
“Bahrain belum mengenal sepakbola Asia Tenggara. Indonesia pernah mencaci Malaysia, Indonesia pernah membakar bendera Malaysia. Namun, Malaysia tetap datang ke GBK untuk menjalani pertandingan. Jadi, kenapa orang Bahrain takut untuk datang ke GBK?” tanya akun di atas.
Sementara media Vietnam, Bongda, ledek Bahrain yang minta pindah venue saat lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dia menyebut Timnas Bahrain takut main di lapangan Indonesia.
Bongda secara tegas menilai permintaan ini menunjukkan Bahrain memiliki kualitas mental yang buruk. Media Vietnam itu mengatakan Timnas Bahrain tak memiliki cukup keberanian untuk bermain di Indonesia.
“Timnas Bahrain takut bermain di lapangan Indonesia,” tulis Bongda dikutip dari situs resminya, Kamis (17/10/2024).
Permintaan BFA sendiri belum mendapatkan tanggapan dari FIFA. Bongda memprediksi, permohonan dari federasi Bahrain itu akan berakhir sia-sia mengingat FIFA tentu akan lebih banyak berkomunikasi dengan Indonesia yang merupakan tuan rumah pertandingan.
“FIFA belum menanggapi permintaan Bahrain. Meski demikian, para ahli menilai kemungkinan disetujuinya usulan BFA cukup kecil,” tulis Bongda.
“Karena FIFA harus bekerja sama dengan tim tuan rumah (Indonesia) untuk mengubah lokasi kompetisi. Sulit bagi pihak Indonesia untuk memenuhi usulan Bahrain,” ujarnya.
Menurut Bongda, FIFA biasanya mengubah venue pertandingan karena faktor keamanan atau politik. Sementara itu, situasi di Indonesia jauh dari dua faktor yang sudah disebutkan tadi.
Diberitakan sebelumnya, Federasi Sepakbola Bahrain (BFA) melemparkan permohonan kepada AFC pada Rabu 16 Oktober 2024 sore WIB. BFA meminta agar laga Timnas Indonesia vs Bahrain digelar di tempat netral.
Penyebab BFA mengajukan Permohonan di atas karena khawatir dengan keselamatan para pemain Timnas Bahrain yang mendapat ancaman dari netizen Indonesia kelar laga Bahrain vs Indonesia pada Kamis, 10 Oktober 2024 malam WIB.
Sejumlah netizen Indonesia memang melemparkan psywar kepada pemain Timnas Bahrain efek keputusan kontroversial wasit Ahmed All Kaf yang memimpin laga Bahrain vs Timnas Indonesia. Akibat wasit yang tidak meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga sesuai waktu yang ditentukan, Timnas Indonesia kebobolan di pengujung pertandingan dan memaksa skor sama kuat 2-2.
Sementara, PSSI akan berkirim surat kepada AFC agar laga tetap digelar di Indonesia. PSSI berjanji menjamin keselamatan dan kenyamanan para pemain Timnas Bahrain selama berada di Indonesia.
Editor : Ahmad Antoni