JAKARTA, iNewsSemarang.id – Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan terkait Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menggabungkan alias merger PT Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry ke dalam PT Pelindo. Aksi korporasi ini guna mendukung industri maritim nasional.
Menurut Erick Thohir, konsolidasi ketiga perusahaan akan menjadi satu kekuatan besar, terutama di sektor pelabuhan dan kelautan.
“Rencana Pelindo ini pun kita akan menggabungkan Pelni dan ASDP menjadi suatu kekuatan besar di laut, karena kita ini kan negara maritim,” jelas Erick saat rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (4/11/2024).
Dia menegaskan bahwa tanpa konsolidasi hanya akan membuat bisnis perusahaan pelat merah terpisah-pisah. Bahkan tidak bisa bersaing di pasaran.
“Kalau kita terpotong-potong (bisnis) antara kebijakan daripada tentu pelabuhan, pengiriman, Pelni, dan ASDP, itu tidak menjadi suatu keuangan, kita akan salah bersaing,” ujarnya.
Lemahnya sektor kepelabuhanan dan kelautan membuat Indonesia kebanjiran produk impor. Selain itu, terjadi praktik dagang yang dilakukan oleh eksportir dengan menjual barang dari luar negeri dengan harga yang lebih murah (dumping)
“Akhirnya apa? Tembusnya barang-barang impor dari berbagai negara. Nah ini kita harus mulai punya keberpihakan, bagaimana pelabuhan-pelabuhan kita untuk akses daripada impor,” ucapnya.
“Karena banyak sekali sekarang impor ini juga dumping impor, sehingga membunuh UMKM kita. Nah ini kita coba konsolidasikan tidak lain kita bukan mau memproteksi, tetapi bagian fairness,” kata Erick
Editor : Ahmad Antoni