Batang Geger, Juragan Ayam Geprek Ditemukan Tewas Luka Jeratan Tali di Leher

BATANG, iNewsSemarang.id - Warga Desa Wonokerso, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, digegerkan penemuan mayat pada Sabtu (30/11/2024) dini hari. Korban diketahui bernama Wahudin (28), seorang juragan ayam geprek.

Pantauan iNews di lapangan, suasana di TKP ramai dengan kerumunan warga yang berkumpul karena penasaran. Kondisi korban ditemukan terkunci dalam toko dengan keadaan ada bekas luka jeratan tali di leher.

Baca Juga

6 Fakta Pembunuhan Wanita di Hotel Semarang, Nomor 3 Cekik Korban hingga Tewas

Kronologi kejadian bermula saat korban berpamitan hendak pergi ke Dieng. Sebab setiap hari Jumat, usaha ayam gepreknya libur. Namun hingga sore hari tak ada kabar dari korban sehingga sang istri mencoba menghubungi melalui telepon genggam.

Merasa curiga tak bisa dihubungi, sang istri kemudian mencoba mendatangi tempat usaha mereka yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya.Dia kemudian meminta bantuan warga untuk membukakan pintu dari dalam dengan cara membobol atap seng dari belakang.

Saat memeriksa di setiap sudut toko, sang istri terkejut menemukan korban sudah tergeletak tak bernyawa dengan luka bekas jeratan di leher. Kejadian ini lantas dilaporkan ke polisi.

Kasatreskrim Polres Batang AKP Imam Muhtadi mengatakan, setelah menerima informasi dari warga anggota langsung merespons dengan mendatangi TKP. Petugas kemudian mengidentifikasi jenazah dan mengevakuasinya.

"Kami menerima informasi dari warga yang menemukan mayat lalu mendatangi lokasi kejadian," ujarnya, Sabtu (30/11/2024).

Dia mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Saat ini petugas sudah mengevakuasi korban ke kamar jenazah RSUD Kalisari Batang guna dilakukan autopsi. 

Baca Juga

Sadis! Warga Purworejo Bunuh Kakek 70 Tahun di Kandang Kambing gegara Tak Diakui sebagai Menantu

"Kami masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab korban meninggal," katanya. Menurut dia, kasus tersebut kini sedang ditangani Satreskrim Polres Batang. Lokasi TKP juga sudah dipasangkan garis polisi. 

Editor : Ahmad Antoni