get app
inews
Aa Text
Read Next : Operasi Patuh Candi 2024 Hari Keempat, 22.239 Pelanggar Terekam ETLE

Kapolda Jateng Bicara Duduk Perkara Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi di Semarang

Senin, 02 Desember 2024 | 05:03 WIB
header img
Gamma Rizkynata Oktafandy , korban tewas penembakan oknum polisi. (IST)

SEMARANG, iNewsSemarang.id Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo hari ini, Senin, 2 Desember 2024 akan menggelar konferensi pers terkait penanganan kasus tawuran dan kasus penembakan oknum polisi terhadap siswa SMK di Semarang. 

Kapolda bersama Kompolnas dijadwalkan memberikan keterangan pers di Mapolda Jateng, siang ini. Seperti diketahui, kejadian tragis menggemparkan Kota Semarang, Jawa Tengah. Gamma Rizkynata Oktafandy (17) siswa SMK Negeri 4 Semarang tewas ditembak polisi. 

Kasus ini menyita perhatian publik karena tercium sejumlah kejanggalan yang mengundang tanda tanya. Keluarga korban yang meyakini ada kejanggalan dalam hasil autopsi pertama dikeluarkan polisi mendesak dilakukannya autopsi kedua. 

Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari. Versi polisi, saat itu terjadi tawuran antargangster. Seorang polisi yang melintas berusaha melerai. 

Dalam situasi yang mencekam, tembakan yang dilepaskan oleh petugas menyasar Gamma Rizkynata Oktafandy hingga tewas. Polisi menyebutkan, Gamma Rizkynata Oktafandy merupakan salah satu dari kelompok gangster tersebut yang berseteru. Keterangan versi polisi ini dibantah oleh keluarga korban. 

Mereka meyakini, Gamma Rizkynata Oktafandy bukanlah bagian dari kelompok gangster terlibat keributan. Selain itu, hasil visum sementara yang mereka terima menunjukkan adanya luka tembak yang tidak sesuai dengan keterangan polisi.

“Kami sepakat makam cucu saya ini dibongkar untuk diautopsi supaya jelas penyebab kematiannya. Sebab, sejak dibawa pulang ke rumah duka di Sragen, jenazah korban sudah di peti mati dan hanya bisa dilihat wajahnya oleh keluarga,” kata Samin, kakek korban.

Desakan keluarga korban ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Mereka menilai, kasus ini harus diusut secara transparan dan akuntabel.

Kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum dinilai sedang diuji dalam kasus ini. Polisi harus membuktikan bahwa mereka bekerja secara profesional dan tidak ada upaya untuk melindungi oknum yang bersalah.

Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menurunkan tim ke Semarang untuk mengumpulkan sejumlah keterangan. Selain mendatangi lokasi kejadian di Jalan Candi Penataran Semarang Barat dan lokasi lain, Komnas HAM juga mengumpulkan keterangan dari masyarakat, termasuk Polda Jateng dan Polrestabes Semarang.

"Kami melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan fakta-faktanya," kata Komisioner Komnas HAM, Uli Parulian Sihombing di Semarang, Jumat (29/11/2024).

Komnas HAM telah meminta keterangan 14 orang dan mengumpulkan informasi lainnya dari sejumlah sumber. "Masih analisis terhadap versi masyarakat dan kepolisian. Tentu Komnas masih melakukan pendalaman karena kami masih harus memeriksa saksi-saksi lain," katanya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio memastikan, siapa pun yang terbukti melakukan tindakan salah dalam insiden ini harus bertanggung jawab. Proses autopsi terhadap jenazah, kata dia dilaksanakan atas persetujuan keluarga korban. 

Selama proses ekshumasi dihadiri polisi, keluarga dan warga sekitar. "Penegakan hukum adalah prioritas utama dalam kasus ini dan penyelidikan akan dilakukan secara transparan," ujarnya, Jumat (29/11/2024).

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai jejak digital penting untuk mengungkap kasus siswa SMK Negeri 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy tewas ditembak polisi. Bukti digital yang diperoleh di lokasi kejadian menjadi kunci untuk mengidentifikasi rangkaian peristiwa secara akurat. 

"Salah satu jejak digital itu sangat membantu, semoga itu menjadi proses yang utama dalam dalam penegakan (keadilan) ini," kata Komisioner Kompolnas  Choirul Anam saat mendatangi rumah kakek korban di Sragen pada Sabtu (30/11/2024). 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut