JAKARTA, iNewsSemarang.id – Setidaknya ada 5 pemain Timnas Indonesia era Luis Milla yang bisa dilirik Patrick Kluivert, menarik diulas. Diantaranya ada Stefano Lilipaly hingga Septian David Maulana.
Pemain Timnas Indonesia era Luis Milla berpeluang masuk skuad terbaru Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert. Dalam beberapa waktu ke depan, PSSI akan disibukkan dengan proses naturalisasi beberapa pemain.
Di antaranya, ada Ole Romeny, Dion Markx, dan Tim Geypens. Selain para pemain naturalisasi, pemain di era Luis Milla juga dimungkinan bisa dipanggil lagi. Siapa saja mereka?
Daftar Pemain Timnas Indonesia Era Luis Milla yang Bisa Dilirik Patrick Kluivert:
1. Stefano Lilipaly
Stefano Lilipaly. Pemain yang lahir 10 Januari 1990 di Amsterdam, Belanda ini telah mencatatkan 30 caps bersama Timnas Indonesia senior.
Fano -sapaan akrab Stefano Lilipaly- merupakan salah satu pemain kunci di era kepelatihan Luis Milla. Namun, belakangan ini, namanya mulai tersisih dari skuad Garuda.
Pertandingan uji coba melawan Turkmenistan pada 9 Agustus 2023 menjadi momen terakhir bagi Lilipaly di Timnas Indonesia. Meskipun demikian, performanya tidak bisa diragukan.
Pemain yang akan berulang tahun ke-35 pada 10 Januari 2025 ini masih memiliki potensi untuk meningkatkan kekuatan lini depan Timnas Indonesia yang sering kali kesulitan mencetak gol. Di Liga 1 2024-2025, Lilipaly telah mencetak empat gol dan memberikan empat assist dari 19 penampilan.
2. Saddil Ramdani
Selanjutnya, ada Saddil Ramdani. Dia menjadi pemain kunci era Luis Milla. Bahkan, pelatih berusia 58 tahun itulah yang memberikan debut Saddil di Timnas Indonesia.
Dibekali kemampuan mumpuni, Saddil sering menghiasi starting line-up. Total 26 caps dengan dua gol dibukukan Saddil buat Tim Garuda.
Namun, sudah setahun lamanya pemain kelahiran di Raha, Sulawesi Tenggara itu absen membela Timnas Indonesia. Dia tak lagi dipanggil Shin Tae-yong sejak Januari 2024.
Saat ini, eks pemain Persela Lamongan itu bermain untuk Sabah FC di Liga Super Malaysia. Musim ini, Saddil Ramdani tampil dalam 10 pertandingan dan mencetak tiga gol.
3. Septian David Maulana
Di urutan ketiga, ada Septian David Maulana. Pemain yang lahir pada 2 September 1996 di Kota Semarang ini cukup bersinar pada era Luis Milla. Bisa dibilang, performa terbaik gelandang berusia 28 tahun itu terjadi ketika dilatih eks juru taktik Timnas Spanyol U-21 tersebut. David tampi dua kali pada Asian Games 2018.
Di level Timnas Indonesia, Septian David mengepak 10 kali penampilan. Gelandang kelahiran 2 September 1996 itu kali terakhir membela Tim Merah Putih pada Kualifikasi Piala Dunia 2019.
Pemain kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu masih menjadi andalan PSIS Semarang di Liga 1. Pada musim ini, Kapten PSIS itu bermain 16 kali untuk Laskar Mahesa Jenar, dengan torehan tiga gol dan dua assist.
4. Hanif Sjahbandi
Hanif Sjahbandi, pemain kelahiran 7 April 1997 di Bandung ini berposisi sebagai gelandang bertahan. Hanif Sjahbandi belum pernah dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia pada kompetisi resmi. Situasi ini cukup kontras jika dibanding era Luis Milla, Hanif selalu masuk daftar pemain skuad Garuda.
Total, Hanif punya sembilan caps membela Timnas Indonesia. Adapun laga terakhirnya dengan seragam Merah Putih terjadi pada Oktober 2019 di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Bersama Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi mengukir 18 pertandingan dan mencetak dua gol pada Liga 1 2024-2025.
5. Rezaldi Hehanussa
Rezaldi Hehanussa yang lahir 7 November 1995 di Jakarta. Dia menjadi satu di antara anak kesayangan Luis Milla di Timnas Indonesia.
Bek berusia 29 tahun itu rutin diturunkan Luis Milla dalam beberapa laga persahabatan internasional, termasuk Asian Games 2018. Tapi di era Shin Tae-yong, pemain kelahiran 7 November 1995 itu tidak memperoleh kesempatan berbaju Timnas Indonesia.
Selain faktor teknis, cedera yang diderita Rezaldi kemungkinan membuatnya tersisih dari skuad Garuda. Pada musim ini, Rezaldi baru mencatatkan sekali penampilan bersama Persib Bandung.
Kini, Rezaldi masih dalam pengawasan fisioterapi akibat cedera yang dialaminya. Andai sembuh dan kembali ke top performa, tak ada salahnya menjajal kemampuan pemain yang satu ini.
Editor : Ahmad Antoni