Ini Tampang Kopka Basar, Oknum Anggota TNI Terduga Penembak 3 Polisi di Lampung

WAY KANAN, iNewsSemarang.id - Terduga pelaku penembakan tiga anggota Polri saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025), berhasil ditangkap. Terduga pelaku merupakan oknum anggota TNI.

Dalam video viral di media sosial, Polisi Militer (PM) menangkap Kopka Basar (BS), oknum TNI yang diduga menjadi pelaku penembakan tiga polisi saat penggerebekan. Dia ditangkap dalam rumah mewahnya di Kampung Negara Batin, RT 01 Nomor 47 Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) malam. 

Baca Juga

Kejaksaan Kembalikan BAP Aipda Robig ke Polda Jateng, Ini Alasannya

Terlihat Kopka BS tampak digiring dua anggota PM menuju mobil. Suasan penangkapan berlangsung dramatis karena diwarnai isak tangisan keluarga yang coba menahan Kopka BS agar tidak dibawa petugas.

Sementara sebelumnya, satu terduga pelaku lainnya bersinisial LN yang juga oknum TNI dikabarkan terlebih dahulu menyerahkan diri ke Polres Way Kanan.

Atas peristiwa ini, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika tidak menepis informasi telah tertangkapnya dua terduga pelaku penembakan terhadap tiga anggota Polri. Pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama TNI. "Sabar sedang dilakukan pendalaman. Sekali lagi sabar," ujar Kapolda, Selasa (18/3/2025).

Baca Juga

Adu Argumen Anak Bos Rental Mobil Vs Kapolsek Cinangka: Laporan Terabaikan Berujung Penembakan Maut

Menurutnya, Polda Lampung bersama Detasemen POM AD dan Danrem 043 Gatam telah membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas kasus penembakan ini. "Tim sedang bekerja di lokasi, di TKP ada Pak Dirkrimum. Kita harus buat terang atau jelas kasus ini," ujarnya.

Kapolda meminta semua pihak bersabar dan menunggu hasil investigasi yang sedang dilakukan agar persitiwa ini dapat diungkap seterang-terangnya.

"Kami saling melengkapi dengan Korem dan Denpom. kegiatan ini kami lakukan secara bersama-sama untuk menginvestigasi untuk membuat terang kepada siapa pelakunya," ujarnya.

Editor : Ahmad Antoni