get app
inews
Aa Text
Read Next : 7.810 Kades Ikuti Sekolah Antikorupsi Hari Ini, Gubernur Jateng Undang KPK hingga Kepolisian

Kisah Hoho Alkaf, Kades Nyentrik Yakuza Banjarnegara Sukses Sulap Desa Jadi Lumbung Miliaran Rupiah

Rabu, 11 Juni 2025 | 11:40 WIB
header img
Kepala Desa Purwasaba Hoho Alkaf yang bergaya nyentrik namun sukses kembangkan BUMDes hingga hasilkan miliaran rupiah per tahun dari ternak ayam hingga unit usaha lainnya. (Foto: iNews/Nurdin Fauzi)

BANJARNEGARA, iNews.id – Kisah Hoho Alkaf, Kepala Desa (Kades) yang berpenampilan nyentrik dengan tato di sekujur tubuh dan gaya ala gangster Jepang, menarik diulas. 

Atas penampilannya itu, Kades Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah itu dijuluki "Yakuza Banjarnegara".

Namun di balik gayanya yang nyentrik, Kades Hoho Alkaf sukses mengubah desanya menjadi lumbung ekonomi untuk masyarakat hingga mampu menghasilan miliaran rupiah lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) per tahun.

Kades Hoho menceritakan, sejak awal menjabat saat pandemi Covid-19, dia sudah memikirkan cara membangun ekonomi desa. “Kita itu mikir sejak awal dilantik, waktu itu kan Covid. ADD tidak mungkin diberikan ke desa, harus juga usaha, kan ada ketahanan pangan,” ungkapnya, Selasa (10/6/2025).

Menurut dia, pembangunan desa dimulai dari nol. Semua unit usaha dibangun sejak 2022 dan terus dikembangkan selama 3 tahun terakhir ini.

“Kalau dulu untuk fisik, kita benar-benar dari nol. Pelihara ayam juga nggak langsung banyak, sedikit demi sedikit. Sebelum dana desa cair kita sudah mulai,” ujarnya.

Kini, BUMDes Jaya Mandiri mengelola sekitar 7.000 ekor ayam petelur. Usaha ini tersebar di empat kandang yang dikelola profesional. Setiap hari, produksi telur bisa mencapai 4 kuintal 20 kilogram. “Permintaan dari pasar. Kita sudah punya langganan untuk pemasarannya,” ujar Hoho.

Pasar utama telur berasal dari wilayah Banjarnegara dan Tegal. Namun seiring popularitasnya yang viral di media sosial, permintaan terus meningkat. Targetnya, populasi ayam akan ditambah hingga 15.000 ekor untuk menghasilkan pendapatan tahunan hingga Rp2 miliar.

BUMDes Purwasaba tak hanya fokus pada ternak ayam. Unit usaha lain juga berkembang pesat, mulai dari peternakan sapi, kambing, rusa, hingga budi daya ikan nila dan lele.

“Ini kan aset, ini punya masyarakat. Jadi masyarakat harus nikmati. Kita nggak cuma ternak ayam, tapi sapi udah ada yang beranak. Kita juga ternak ikan,” tutur Hoho.

Dengan model usaha berbasis masyarakat, warga pun dilibatkan langsung sebagai tenaga kerja. BUMDes juga memberi upah sesuai standar UMR.

Rintis Wisata Kolam Renang dan Kafe Kapal Pesiar
Tidak hanya di sektor pangan, kini Kades Hoho dan perangkat desa mulai merintis unit usaha di sektor wisata. Di antaranya pembangunan kolam renang dan fasilitas belajar renang untuk anak-anak.

“Kita juga akan buat kafe dengan model kapal pesiar,” ucapnya bersemangat. Semua inisiatif ini semata-mata demi kemajuan desa dan kesejahteraan warga.

“Semua ini untuk warga. Warga juga mendapat lapangan kerja. BUMDes juga sudah menghasilkan keuntungan dan kami berikan gaji UMR,” ucapnya.

Gigih Membangun Desa
Sosok Hoho Alkaf sempat viral di media sosial. Banyak warganet terkesan dengan kegigihannya membangun desa meski tampilannya jauh dari kesan pejabat konvensional.

“Inilah Hoho Alkaf, Kepala Desa Purwasaba Kecamatan Mandiraja Banjarnegara Jawa Tengah. Penampilannya mungkin terlihat tak lazim bagi seorang pejabat publik. Penuh tato di badan, bergaya kasual dengan kacamata hitam dan kalung rantai besar. Namun jangan salah, di balik gaya nyentriknya, Hoho adalah sosok pemimpin yang visioner dan serius membangun desanya,” tulis salah satu narasi video yang viral di media sosial.

Dengan sistem manajemen modern dan kolaborasi warga lokal, Hoho membuktikan bahwa desa mampu mandiri dan berdaya saing jika potensi lokal dikelola serius.

Transformasi Desa Purwasaba menjadi pusat ekonomi produktif
Transformasi Desa Purwasaba menjadi pusat ekonomi produktif adalah bukti nyata bahwa desa bisa mandiri dan berkembang. Dengan pengelolaan BUMDes yang profesional, desa tak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga menjadi sumber pendapatan miliaran rupiah.

Inisiatif Hoho Alkaf dalam mengelola BUMDes membuktikan desa bisa menjadi mandiri jika ditekuni dengan serius dan berbasis potensi yang ada.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut