get app
inews
Aa Text
Read Next : Sarif Abdillah Dorong Pemprov Jateng Kawal Anak Keluarga Tak Mampu yang Gagal SPMB di Sekolah Negeri

Puluhan SD Negeri di Semarang Minim Pendaftar, Disdik Buka SPMB Gelombang 2

Rabu, 25 Juni 2025 | 09:21 WIB
header img
ilustrasi SPMB Semarang. (Ist)

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Ada puluhan Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kota Semarang minim pendaftar bahkan kosong alias belum dapat calon siswa.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Kota Semarang akan menggelar seleksi penerimaan murid baru (SPMB) gelombang 2 untuk jenjang SD.

Kepala Disdik Kota Semarang Bambang Pramusinto menjelaskan bahwa SPMB SD gelombang 2 akan berlangsung pada akhir Juni atau awal Juli 2025.

Dia mengungkapkan, masih banyak kursi kosong di sejumlah SD negeri usai penutupan SPMB sehingga diharapkan bisa terpenuhi dengan penyelenggaraan SPMB gelombang kedua.

"Ada 36 SD negeri, ada beberapa yang masih kosong," katanya dikutip dari Antara, Selasa (24/6/2025). Dia menyebut, salah satu faktor utama rendahnya pendaftar di beberapa SD negeri adalah kendala persyaratan kartu keluarga (KK) bagi warga 'boro' atau warga luar daerah yang berdomisili di Kota Semarang.

Warga 'boro', kata dia, memiliki KK luar kota sehingga tidak bisa mendaftarkan anaknya ke SD negeri pada SPMB yang mensyaratkan KK Kota Semarang.

"Kalau di jenjang SMP kan ada jalur prestasi. Walau KK-nya luar kota, dia bisa mengakses SPMB. Kalau di SD kan tidak ada jalur prestasi, jadi sementara belum menampung warga yang KK-nya luar kota," katanya.

Padahal, kawasan padat permukiman, seperti Simpang Lima dan Peterongan sebenarnya dihuni banyak warga "boro" yang tidak bisa mendaftarkan anaknya ke SD Negeri.

Untuk pelaksanaan SPMB gelombang 2, ia mengatakan tetap menggunakan sistem "online", sama seperti gelombang pertama, sedangkan untuk verifikasi atau mutasi tetap datang ke Posko SPMB.

"Ini kami sudah mempersiapkan perubahan peraturan wali kota (Perwal) dan perubahan petunjuk teknis (juknis) untuk mengadakan SPMB Gelombang 2 untuk SD di akhir Juni atau awal Juli mendatang," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga tidak menutup kemungkinan melakukan penggabungan atau merger SD negeri jika setelah pelaksanaan SPMB gelombang 2 masih ad sekolah yang pendaftarnya minim.

"Kalau SPMB kedua masih menyisakan sekolah kosong, kami akan lakukan perencanaan, salah satunya 'merger' sekolah, supaya SDM-nya efisien," katanya.

Hingga penutupan SPMB SD gelombang pertama, kuota SD negeri yang tersedia di Kota Semarang mencapai 14.476 kursi, sedangkan jumlah pendaftar hanya 12.925 orang.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut