Momen Libur Sekolah, Festival Jaranan dan Prajuritan Hibur Wisatawan di Saloka Theme Park

SEMARANG, iNewsSemarang.id –Saloka Theme Park di Tuntang, Kabupaten Semarang, menggelar Festival Jaranan dan Prajuritan dalam menyambut momen libur panjang sekolah, Minggu (29/6/2025). 

Event seni budaya tidak hanya menjadi hiburan bagi pengunjung, tetapi juga bertujuan melestarikan seni dan budaya lokal serta memberikan wadah bagi para seniman untuk berekspresi.

Baca Juga

Temanggung Sepekan 2025 Digelar di Kledung Park: Berikut Jadwal, Harga Tiket dan Rangkaian Acaranya

Berbeda dari hiburan biasa seperti konser band atau dangdut, festival ini menampilkan pertunjukan tarian tradisional Jaranan dan Prajuritan yang memukau. Para seniman menampilkan gerakan tari yang luwes, memukau ribuan pengunjung yang hadir. 

Untuk menambah keseruan, festival ini diselenggarakan dalam bentuk perlombaan yang diikuti oleh 53 sanggar seni dari Semarang, Boyolali, dan Salatiga. Setelah melalui proses seleksi ketat, hanya 10 sanggar terbaik yang berhasil tampil di hadapan pengunjung.

Tiko Yuniarto, salah satu peserta festival, mengaku antusias dengan adanya acara ini. “Festival ini menjadi wadah bagi kami untuk menunjukkan karya seni sekaligus mengingatkan masyarakat agar tidak melupakan budaya lokal warisan leluhur,” ujarnya. 

Baca Juga

Potret Kemeriahan Festival Arak-arakan Cheng Ho 2024 di Semarang

Anisa Ayu, Supervisor Marketing Communication Saloka Theme Park, menjelaskan festival ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal.

“Kami ingin pengunjung tidak hanya menikmati wahana, tetapi juga mengenal kekayaan budaya Jawa melalui pertunjukan ini,” ujarnya.

Festival ini sukses menarik perhatian pengunjung, terutama keluarga yang memanfaatkan libur sekolah untuk berwisata. Selain menikmati wahana permainan, mereka juga diajak untuk lebih mengenal dan mengapresiasi seni tradisional Jawa. 

Baca Juga

Lewat Festival Pendamping Beras, Mbak Ita Berharap Masyarakat Bisa Lebih Hemat dan Sehat

Festival Jaranan dan Prajuritan ini diharapkan dapat terus menjadi agenda tahunan untuk memperkuat identitas budaya lokal di tengah modernisasi.

Editor : Ahmad Antoni