Potret Festival Arak-arakan Cheng Ho, Wajah Akulturasi Budaya Jawa-Tiongkok di Mata Dunia

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Perhelatan Festival Arak-arakan Cheng Ho di Kelenteng Sam Poo Kong, Kota Semarang, Minggu (27/7/2025), berlangsung meriah.
Event akulturasi budaya Jawa dan Tiongkok dalam memperingati 620 tahun pendaratan Laksamana Cheng Ho ini di Semarang ini diramaikan 14 kelenteng dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan luar kota.
Festival Arak-arakan Cheng Ho dihadiri Penasihat Khusus Presiden RI. Purnomo Yusgiantoro, anggota DPR RI Samuel Wattimena, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, Wakil Walikota Semarang Iswar Aminudin, Ketua Yayasan Sampokong Mulyadi Setiakusumah, Ketua Yayasan Tay Kak Sie, Tanto Hermawan, serta perwakilan dari Pemprov Jateng.
Agustina Wilujeng mengatakan bahwa event kirab budaya tahunan Cheng Ho kini menjadi incaran dunia pariwisata internasional. Banyak wisatawan mancanegara menjadikan event peringatan pendaratan Laksamana Cheng Ho ke Semarang sebagai atraksi pariwisata yang menarik.
Muhibah Chen Ho atau Sampo Tay Djien yang diwarnai pendaratan ke Semarang 620 tahun lalu, berkaitan dengan sejarah internasional jalur sutera (jalur perdagangan rempah-rempah internasional) abad ke-2 hingga abad ke-15.
Dimana Cheng Ho melakukan kunjungan dan kerjasama perdagangan dengan negara-negara di Afrika dan Asia pada abad ke-14.
Oleh karena itu, Pemkot Semarang bertekad mengembangkan secara maksimal event kirab Cheng Ho atau Sampo Tay Djien ini sebagai salah satu atraksi besar pariwisata di Kota Semarang.
"Peringatan Cheng Ho yang berkaitan dengan jalur sutera dikembangkan secara maksimal. Pemkot Semarang berjanji membangun kembali jembatan penghubung supaya seluruh acara karnaval Cheng Ho menjadi lebih baik, yang akan dihias dengan lampion ala Pecinan tempo dulu,” kata Agustina
“Ini mengembalikan semangat kita untuk menjadikan kota lama, kampung Melayu dan Pecinan sebagai destinasi wisata menarik," katanya.
Dia menjelaskan, revitalisasi kawasan terpadu heritage wisata budaya tiga tempat tersebut, yaitu kota lama, kampung Melayu dan Pecinan, diharapkan selesai tahun 2026, baik infrastruktur maupun hiasannya, sehingga ataksi-atraksi pariwisata termasuk festival Cheng Ho semakin banyak didatangi wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Festival Cheng Ho menjadi sebuah fenomena. Pemkot Semarang akan terus mendukung. Saya tahu ibu event yang diincar oleh dunia internasional. Kita akan membantu lebih anuak berperan sehingga menjadi lebih besar dan lebih hebat lagi," ujarnya.
Penasihat Khusus Presiden RI, Purnomo Yusgiantoro menyampaikan bahwa event peringatan pendaratan Laksamana Cheng Ho ke Semarang mempunyai nilai strategis dan nilai sejarah tentang persahabatan Indonesia dengan Tiongkok.
"Persahabatan Indonesia dengan Tiongkok telah terjalin sampai sekarang ini. Ini perlu dilestarikan ke depannya,” ujar Purnomo.
“Kita saat ini memperingati Sampo Tay Djien yang datang 620 terjun yang lalu, memang sejak saat itu sampai sekarang punya nilai-nilai strategis, dimana terjadi persahabatan dan pergaulan yang erat antara warga Tionghoa dengan warga Indonesia. Ini memiliki nilai strategis yang perlu dilestarikan," ujarnya.
Dia berharap generasi muda untuk selalu ikut serta dalam festival Cheng Ho ini sebagai ajang memaknai tauladan perdamaian dan persahabatan antarbangsa di dunia.
"Ini yang penting untuk kita memaknai peringatan Cheng Ho ini. Ini wujud aktualisasi wawasan kebangsaan, yaitu aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam bidang kebudayaan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni