get app
inews
Aa Text
Read Next : Misteri Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Akhirnya Terungkap, Ini Penyebabnya

8 Fakta Mengejutkan Hasil Penyelidikan Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru, Nomor 5 Bikin Kaget

Rabu, 30 Juli 2025 | 11:23 WIB
header img
Diplomat Muda Kemlu Arya Daru Pangayunan Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Sejumlah fakta mengejutkan hasil penyelidikan kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) di kamar kos, diungkap Polda Metro Jaya.

Diketahui ADP ditemukan tewas mengenaskan dengan wajah terlilit lakbat di rumah indekos,  Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa 29 Juli 2025. 

Berikut fakta-fakta hasil penyelidikan kematian diplomat muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan.

1. Sidik Jari ADP di Lakban
Hasil identifikasi sidik jari dari Pusident Bareskrim Polri menunjukkan satu-satunya sidik jari yang menempel di lakban kuning adalah milik ADP. Ini berdasarkan proses identifikasi ilmiah yang mengacu pada kriteria keilmuan dan metode fingerprinting standar. Temuan ini memperkuat indikasi tidak ada keterlibatan orang lain.

2.  Hasil Autopsi Ungkap ADP Meninggal karena Mati Lemas
Menurut hasil autopsi dari dokter forensik RSCM, ADP meninggal akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran pernapasan atas, atau disebut asfiksia. Tidak ditemukan penyakit atau zat beracun dalam tubuh yang dapat menyebabkan kematian.

Hal ini diperkuat dengan temuan busa halus merah muda di batang tenggorok dan pembengkakan paru-paru. Ciri-ciri ini konsisten dengan mati lemas, bukan akibat trauma berat atau keracunan.

3. Ada Luka Lecet dan Memar
Laporan autopsi menunjukkan adanya luka lecet dan memar pada wajah dan tubuh ADP. Namun, dokter forensik menyatakan luka-luka itu bisa terjadi pasca kematian atau akibat aktivitas lainnya. Apalagi, ADP sempat mencoba memanjat pagar rooftop dua kali di lantai 12 Gedung Kemlu dan terekam kamera pengawas (CCTV).

4. Polisi Sita 103 Barang Bukti
Polisi menyita 103 barang bukti, diklasifikasikan dari sejumlah tempat berbeda, seperti tempat kerja ADP, kamar kos tempat kejadian, serta rumah keluarga dan saksi terkait.  Barang-barang tersebut meliputi laptop, ponsel, SD card, lakban, dan barang-barang pribadi lainnya.

5. Ditemukan Kondom dan Pelumas
Barang bukti yang cukup menyita perhatian publik adalah kondom dan pelumas merek Vivo yang ditemukan dalam dua lokasi berbeda, yaitu dalam bungkus makanan di kamar kos, dan di tas gendong ADP di lantai 12 Gedung Kemlu.

Tujuan penyimpanan alat kontrasepsi tersebut belum diketahui secara pasti. Namun, barang tersebut dicatat secara resmi sebagai bagian dari investigasi kematian ADP.

6. Polisi Periksa 24 Saksi dari 4 Klaster
Polda Metro telah meminta keterangan dari 24 saksi, termasuk keluarga, penghuni kos, rekan kerja, dan penjaga gedung. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menggali interaksi sosial dan jejak komunikasi korban. Dengan membagi saksi ke dalam empat klaster (keluarga, tempat tinggal, pekerjaan, dan rekaman digital), polisi mencoba memahami kondisi psikologis dan sosial ADP menjelang kematiannya, serta memastikan tidak ada tekanan atau ancaman eksternal.

7. Tidak Ditemukan Ada Ancaman dan Keterlibatan Pihak Lain
Penyelidikan terhadap komunikasi digital (email, chat, log aktivitas) menunjukkan tidak ditemukan adanya ancaman, tekanan, atau pemaksaan, baik fisik maupun psikis terhadap korban. Seluruh interaksi korban dinilai normal oleh penyidik.

Dengan tidak adanya unsur pidana dan tidak ditemukan kekerasan, polisi menyimpulkan bahwa tidak ada keterlibatan pihak lain dalam peristiwa kematian ADP, walau motif spesifik dari tindakan tersebut masih belum diketahui.

8. Ponsel Hilang, Terakhir Terdeteksi di Grand Indonesia
Ponsel ADP, yaitu Samsung Galaxy Ultra, belum ditemukan hingga saat ini. Berdasarkan penyelidikan siber, perangkat itu terakhir aktif di Mal Grand Indonesia, sebelum akhirnya nonaktif dan tidak bisa dilacak lagi. ADP juga sempat terekam memasuki Grand Indonesia bersama 2 orang, yang diketahui bernama Dion dan Vara. Namun, kepolisian tak mengungkap hubungan mereka karena bersifat privasi.


 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut