Suhu Cuaca Panas Ekstrem di Semarang Tembus 35 Derajat Celsius, Ini Penjelasan BMKG

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Cuaca panas ekstrem dirasakan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Kota Semarang dan sekitarnya beberapa hari terakhir.
Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan suhu panas ekstrem telah mencapai 36 derajat celsius. Untuk Semarang mencapai 35 derajat celsius.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyebut suhu panas tertinggi terjadi di Jawa Timur. Sedangkan di wilayah Semarang, ia mencatat suhu tertingginya berada di angka 35 derajat celsius.
“Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, suhu hingga 36 derajat celsius. Selanjutnya Semarang, Grobogan, Sragen (Jawa Tengah) dengan suhu antara 34–35 derajat celsius. Kemudian Bali dan Nusa Tenggara suhu tinggi hingga 35 derajat celsius,” ujar Guswanto dikutip Rabu (15/10/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan cuaca ekstrem ini akan mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025. Hal itu seiring dengan masuknya musim hujan dan meningkatnya tutupan awan.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00–16.00 WIB untuk saat ini.
Sementara itu, berdasarkan unggahan akun Instagram resmi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani BMKG untuk wilayah Jawa Tengah, suhu panas bulan Oktober di Semarang karena beberapa faktor.
Salah satu penyebab suhu panas bulan Oktober di Semarang adalah gerak semu Matahari. Dijelaskan, posisi Matahari kini tengah bergeser sehingga tepat berada di atas pulau Jawa.
"Pada bulan September, posisi Matahari tepat berada di atas khatulistiwa dan bergerak bergeser ke arah selatan pada bulan Oktober sehingga tepat di atas pulau Jawa," tulis Stasiun Meteorologi Ahmad Yani melalui Instagram @cuaca_jateng dikutip Rabu (15/10).
Selain itu, wilayah Semarang memang mencatatkan suhu udara tertinggi setiap bulan Oktober. Rekor suhu tertinggi di Semarang sejauh ini terjadi pada Oktober 2015, yakni 39,5 derajat celsius.
"Untuk tahun ini, suhu maksimumnya kemungkinan tidak akan setinggi tahun 2015 karena dibarengi dengan masuknya musim hujan," sebutnya.
Editor : Ahmad Antoni