get app
inews
Aa Text
Read Next : BMKG Ungkap 48 Persen Wilayah RI Masuk Musim Kemarau, 2 Daerah Masih Berpotensi Banjir

5 Kota di Indonesia dengan Suhu Terpanas Oktober 2025, Juaranya Semarang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 14:03 WIB
header img
Suasana kawasan Tugu Muda Semarang. Foto: Dok iNewsSemarang

JAKARTA, iNewsSemarang.id –  Ini 5 kota di Indonesia dengan suhu terpanas Oktober 2025. Cuaca panas ekstrem melanda di berbagai wilayah Indonesia akhir-akhir ini.  

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum mencapai 37,6° Celsius yang disebabkan kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia, dan kondisi ini diprakirakan akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan, penyebab utama suhu panas ini adalah posisi gerak semu matahari yang pada bulan Oktober berada di selatan ekuator. 

Faktor lainnya yakni penguatan angin timuran atau Monsun Australia yang membawa massa udara kering dan hangat sehingga pembentukan awan minim serta radiasi matahari dapat mencapai permukaan bumi secara maksimal.

“Posisi ini membuat wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua, menerima penyinaran matahari yang lebih intens sehingga cuaca terasa lebih panas di banyak wilayah Indonesia,” jelas Guswanto.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan, menurut data pengamatan suhu maksimum mencapai di atas 35° C menyebar luas di seluruh wilayah Indonesia. 

“Wilayah terdampak suhu tinggi meliputi sebagian besar Nusa Tenggara, Jawa bagian barat hingga timur, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi bagian selatan dan tenggara, serta beberapa wilayah Papua,” ujarnya.

Pada 12 Oktober 2025, suhu tertinggi tercatat sebesar 36,8° C di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan Majalengka (Jawa Barat). Kemudian suhu sedikit menurun menjadi 36,6° C di Sabu Barat (Nusa Tenggara Timur) pada 13 Oktober.

Lebih lanjut, suhu kembali meningkat pada 14 Oktober 2025 dengan kisaran antara 34–37° C. Beberapa wilayah seperti Kalimantan, Papua, Jawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan suhu maksimum 35–37° C. 

Wilayah Majalengka (Jawa Barat) dan Boven Digoel (Papua) juga menunjukkan peningkatan suhu hingga 37,6° C.

“Konsistensi tingginya suhu maksimum di banyak wilayah menunjukkan kondisi cuaca panas yang persisten, didukung oleh dominasi massa udara kering dan minimnya tutupan awan,” ucap Andri.

5 Kota di Indonesia dengan suhu terpanas Oktober 2025 

1.    Semarang, Jawa Tengah, dengan suhu hingga 38°C, mencatat suhu tertinggi nasional, dipengaruhi oleh kelembapan dan kepadatan aktivitas penduduk.
2.    Mojokerto, Jawa Timur, suhu sekitar 37°C, yang terkerek oleh aktivitas industri dan urban heat island.
3.    Martapura, Kalimantan Selatan, suhu sekitar 37°C, dengan kelembapan sedang serta kondisi rawa yang memperparah pemanasan.
4.    Kupang, Nusa Tenggara Timur, suhu 36,5°C, wilayah yang terkenal kering dengan durasi suhu panas yang panjang.
5.    Majalengka, Jawa Barat, suhu hingga 37,6°C, dipicu oleh posisi geografis di dataran tinggi dengan udara kering.

BMKG: Waspadai Perubahan Cuaca Mendadak
Di samping cuaca panas yang persisten, BMKG memprakirakan potensi hujan lokal akibat aktivitas konvektif masih dapat terjadi pada sore hingga malam hari, terutama di sebagian wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua. 

BMKG mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mencukupi kebutuhan cairan dan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, khususnya pada siang hari. 

Selain itu, masyarakat disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca mendadak seperti hujan disertai petir dan angin kencang pada sore atau malam hari.

BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk memantau secara berkala informasi cuaca terkini dan peringatan dini melalui situs resmi, akun media sosial, atau aplikasi Info BMKG guna mengantisipasi dampak cuaca terhadap aktivitas sehari-hari.

Dampak suhu panas ini termasuk peningkatan konsumsi listrik, risiko kesehatan seperti dehidrasi dan heatstroke, serta tekanan pada sektor pertanian. 

Masyarakat direkomendasikan untuk meningkatkan asupan cairan, menggunakan pakaian ringan dan terang, menghindari aktivitas berat di luar ruangan pada siang hari, serta memakai pelindung kepala dan tabir surya.


 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut