Survei Median Sebut 63,9 Persen Responden Puas dengan Program MBG

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Lembaga riset, Median merilis hasil surveinya terkait program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Hasilnya, mayoritas masyarakat mengaku puas dengan program MBG. 

"Ada 63,9 persen publik yang mengatakan puas atas Program MBG. Sementara 34,6 persen di antaranya menyatakan tidak puas," ucap Peneliti Senior Median Ade Irfan Abdurahman dalam keterangannya, Rabu (22/10/2025).

Baca Juga

Sosialisasi Program MBG di Grobogan, Tekankan Pentingnya Pola Makan Hidup Sehat Sejak Dini

Lalu, kata Ade, sebanyak 48,9 persen responden setuju program MBG dilanjutkan. Sedangkan, 38,3 persen responden bersikap agar program MBG dihentikan sementara dan dievaluasi.

"12,1 persen mengatakan sebaiknya program MBG dihentikan selamanya," ucap Ade.

Lebih lanjut, Ade membeberkan alasan responden yang bersikap program MBG dilanjutkan. Ia berkata, sebanyak 14,6 persen menganggap MBG bisa meningkatkan gizi anak.

Baca Juga

BGN Tekankan Program MBG Disusun Berdasarkan Prinsip Pemenuhan Gizi Seimbang

Sementara itu, ada 13,1 persen responden menganggap MBG bisa meringankan ekonomi keluarga, kemudian 10,9 persen menilai MBG tepat sasaran, 7,7 persen menganggap kualitas dan implementasi program dan 5,5 persen menilai MBG bisa membuka lapangan pekerjaan. 

Sementara itu, ia juga mengungkapkan 5 alasan responden menyatakan tidak puas atas kinerja program MBG. Pertama, 14,2 persen menganggap MBG banyak kasus keracunan.

Kedua, 4,7 persen responden menilai MBG belum merata di semua daerah, ketiga 3,6 persen menilai kualitas makanan MBG tidak bergizi, keempat sebanyak 2,2 persen responden mengatakan pengawasan MBG kurang ketat dan terakhir, sebanyak 2,2 persen menyatakan MBG tak tepat sasaran.

Baca Juga

Keberadaan SPPG di Purworejo jadi Fondasi Penting dalam Pelaksanaan MBG

Sekadar informasi, survei ini dilakukan di platform media sosial (medsos) pada 17-19 Oktober 2025. Setidaknya, ada 600 responden yang merupakan warganet berusia 17-60 tahun ke atas terlibat dalam survei ini.

Proses pengambilan data dilakukan dengan kuesioner berbasis Google Form. Pertanyaan disebar di akun sosmed di 38 provinsi.

Editor : Arni Sulistiyowati