get app
inews
Aa Text
Read Next : Jateng Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp1,3 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatera

Pengembang Energi Surya Terkemuka Dorong Penerapan Standar Industri Hijau di Jateng lewat Skema Ini

Selasa, 02 Desember 2025 | 14:57 WIB
header img
Sejumlah narasumber berbicara dalam Media Gathering bertajuk Inisiatif Dekarbonisasi Wujudkan Industri Hijau di Semarang, Selasa (2/12). Foto: iNewsSemarang

SEMARANG, iNewsSemarang.id - SUN Energy, pengembang solusi energi surya paling inovatif dan berdampak di Indonesia, menegaskan posisinya sebagai mitra strategis bagi industri di Jawa Tengah dalam percepatan transisi energi menuju operasional rendah karbon. 

Komitmen ini sejalan dengan target provinsi untuk mencapai bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 21,32% pada tahun 2025. 

Melalui layanan keberlanjutan terintegrasi, mulai dari instalasi energi surya end-to-end, teknologi penyimpanan energi, manajemen pengolahan air daur ulang, hingga elektrifikasi kendaraan, solusi SUN Energy ini dirancang untuk mendukung pemenuhan Standar Industri Hijau (SIH) sekaligus meningkatkan efisiensi operasional di tengah tuntutan global terhadap konsep bisnis ramah lingkungan.

Momentum Industri Hijau di Jawa Tengah
Pemerintah Indonesia terus mendorong transformasi industri hijau melalui penguatan regulasi dan penerapan praktik Standar Industri Hijau (SIH), instrumen yang digunakan pemerintah untuk memastikan industri nasional beroperasi secara efisien, berdaya saing, dan selaras dengan komitmen menuju Net Zero Emissions 2060.

Penerapan SIH dan meningkatnya kesadaran akan efisiensi energi tercermin dari pertumbuhan adopsi PLTS yang pesat di Jawa Tengah. SUN Energy kini melayani lebih dari 30 perusahaan di provinsi ini dengan total kapasitas terpasang 22 MW. 

Implementasi ini telah menghasilkan lebih dari 26 juta kWh energi bersih dan mengurangi lebih dari 20 juta kilogram emisi CO₂, setara dengan 330 ribu pohon yang ditanam. Beberapa sektor industri diantaranya adalah sektor FMCG (Fast Moving Consumer Goods), tembakau, tekstil, furniture, dan manufaktur elektronik.

“Industri Hijau memberikan arah yang jelas bagi industri untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi, dan memperkuat daya saing,” ujar Iwan Indrawan, Ketua Pokja Pengawasan dan Pengendalian Industri Non Agro, Disperindag Provinsi Jawa Tengah saat Media Gathering di Semarang, Selasa (2/12/2025).

“Kami terus mendorong percepatan implementasi Industri hijau sebagai fondasi transformasi industri di Jawa Tengah. Industri Hijau memberikan arah yang jelas bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi emisi, dan memperkuat dayasaing,” ujarnya.

Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Percepatan
Menanggapi dorongan kebijakan tersebut, Institute Essential Social Reform (IESR) menekankan bahwa keberhasilan dekarbonisasi industri membutuhkan kombinasi antara kebijakan yang kuat, peningkatan kapasitas teknis, dan akses terhadap teknologi rendah karbon.

 “Banyak industri melihat peluang besar dari efisiensi energi dan pengurangan emisi, namun mereka masih membutuhkan dukungan dalam hal pendanaan dan pemahaman teknis,” kata Rahmat Jaya Eka Syahputra, Koordinator Keterlibatan Pemangku Kepentingan Industri Net-Zero IESR.

Kolaborasi lintas sektor dari pihak swasta, pemerintah, lembaga keuangan, dan para pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci percepatan pencapaian Net Zero Emissions 2060,” tegasnya.

Ekosistem Keberlanjutan Terintegrasi 
Penggunaan energi terbarukan di sektor industri nasional dalam 3 tahun terakhir semakin tumbuh pesat, terutama dari industri manufaktur. Selain dorongan efisiensi, kewajiban dari pasar global seperti Uni Eropa mendorong implementasi ini. 

Untuk menjawab tantangan sektor industri dalam penerapan operasional rendah karbon, Grup SUN mengambil peran dengan menghadirkan ekosistem solusi keberlanjutan yang meliputi:

-Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bagi sektor industri
-Sistem baterai dan penyimpanan energi
-Pengelolaan air berkelanjutan
-Elektrifikasi armada dan infrastruktur EV

“Industri di Jawa Tengah menunjukkan kesiapan yang semakin kuat untuk bertransformasi,” ujar Oky Gunawan, Chief Sales Officer SUN Energy. 

“Di momentum inilah SUN Energy mengambil peran baru. SUN Energy hari ini tidak hanya bicara soal memasang PLTS. Kami bergerak menjadi Sustainability-as-a-Service provider yang membantu industri menurunkan emisi, meningkatkan efisiensi, dan memenuhi standar global, semua dalam satu ekosistem,” ujarnya.

Dampak dan Manfaat bagi Pelaku Industri
Pelaku industri di Jawa Tengah mulai merasakan manfaat konkret dari penggunaan energi bersih. “Pemanfaatan PLTS menjadi langkah strategis untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan sekaligus memenuhi standar keberlanjutan.

Kolaborasi dengan SUN Energy membantu menurunkan emisi operasional dan memperkuat pemenuhan persyaratan lingkungan. Inisiatif ini menjadi bagian penting dari komitmen jangka panjang kami untuk mendukung praktik industri yang lebih bertanggung jawab. 

“Kolaborasi antara perusahaan dengan SUN Energy adalah contoh nyata bagaimana sektor swasta mampu memberikan dampak secara cepat dan nyata bagi perusahaan,” ujar Ribawani Shinta Sulistyaningtyas, Compliance Head PT Sumber Bintang Rejeki, salah satu pelaku industri yang telah menerapkan energi surya dalam fasilitas operasionalnya.

Tren positif ini juga terlihat pada perusahaan lain di Jawa Tengah yang memanfaatkan energi surya sebagai upaya meningkatkan daya saing industri 

“Efisiensi energi dan pengurangan emisi telah menjadi bagian penting dari strategi Kayu Lapis. Penggunaan PLTS telah membantu kami menurunkan konsumsi energi berbasis fosil sekaligus memperkuat nilai keberlanjutan di rantai perdagangan global,” ujar Didik Adishila, Area Head PT Kayu Lapis Indonesia.

“Pengalaman menggunakan energi surya dalam beberapa bulan terakhir ini menguatkan kami untuk menambah angka pemanfaatan energi terbarukan di fasilitas kami sebagai bentuk inisiatif dekarbonisasi industri serta efisiensi energi,” ujarnya.

SUN Energy mengajak pelaku industri di Jawa Tengah untuk mengambil langkah proaktif dalam mempercepat implementasi SIH. 

Pemanfaatan solusi terintegrasi dan kemudahan pembiayaan diharapkan dapat membantu industri meningkatkan efisiensi, menurunkan emisi, dan memperkuat daya saing global.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut