get app
inews
Aa Text
Read Next : Momen Fuji Ajarkan Shin Tae-yong Tren TikTok Velocity Viral, Tak Kalah Jago dari Fadly dan Verrell

Didiagnosis ADHD, Fuji Dilarang Makan Cokelat Banyak-Banyak

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:07 WIB
header img
Fuji mengaku mengidap ADHD. (Foto: Instagram)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kabar mengejutkan datang dari influencer Fuji. Pasalnya, adik ipar artis Vanessa Angel itu ternyata mengidap masalah mental Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD). Akibat masalah mental tersebut, Fuji dilarang makan cokelat berlebih. 

Berbicara di podcast Raditya Dika, Fuji menceritakan bagaimana dia hidup dengan ADHD. Salah satu pantangannya ternyata makan cokelat.

"Aku dulu bisa makan cokelat 10 batang sehari, separah itu dan ternyata cokelat gak baik untuk aku," kata Fuji, dikutip Selasa (16/12/2025). 

"Aku pikir, ketika aku makan banyak gula aku bisa mendapatkan energi. Tapi, yang ada aku malah susah mengendalikan diri," tambah Fuji. 

Di momen itu, Raditya Dika bercerita kalau dia punya teman yang didiagnosis ADHD juga dan ternyata tidak boleh berlebihan mengonsumsi gula, termasuk makan cokelat. Sebab, asupan gula yang tinggi bikin temannya jadi sulit dikendalikan. 

"Dia (teman Radit) kalau habis makan gula banyak jadi banyak ngomong," kata Radit. 

Pernyataan itu direspons cepat oleh Fuji. "Nah itu, aku sebelum ke sini makan banyak cokelat biar banyak ngomong," ujar Fuji. 

Di kesempatan yang sama, Fuji menerangkan kalau dia dulu tidak mengenal yang namanya masalah mental. Tapi, beberapa gejala seperti suka lupa pada hal sederhana, susah fokus, mood swing, hingga gampang skip dialaminya. 

"Aku itu suka ngedit sendiri, tapi kalau pekerjaan dibantu editor, ya. Nah, kalau ngedit aku bisa tuh setengah jam fokus, tapi setelah itu aku bosen dan aku tinggalin," ujarnya. 

"Ujung-ujungnya editingnya aku tinggalin dan bisa sebulan lebih saking parahnya," tambah Fuji. 

Menjadi catatan di sini, seseorang bisa didiagnosis ADHD, karena menjalani pemeriksaan dan diagnosis mendalam oleh profesional. Tidak disarankan untuk mendiagnosa diri sendiri, karena akan berdampak buruk bagi kesehatan mental Anda. 

Jika Anda merasa perlu mencari pertolongan profesional seperti psikolog atau psikiater, karena gejala yang dialami sampai mengganggu keseharian, maka dipersilahkan. Tidak boleh diagnosis sendiri.

 

 

Editor : Arni Sulistiyowati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut